Rencana kehadiran tiga menteri yang batal datang ke Kuningan, membuat warga Desa Linggamekar Kec. Cilimus kecewa. Bahkan juga untuk warga Kuningan umumnya dan pihak terkait. Tiga menteri tersebut, Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) yang dijadwalkan datang hari ini, Senin (15/3), untuk melakukan kunjungan kerja.
Ketidakhadirannya masih ditunggu, terlihat dari beberapa puluh umbul-umbul yang masih berdiri tegak dan berkibar yang berada disekitar pintu masuk desa atau tepatnya di wilayah Perundingan Linggarjati. Tetapi ada juga tumpukan umbul-umbul dan spanduk yang masih menumpuk dipinggir jalan dibiarkan begitu saja, hal ini menunjukan kalau mereka masih kecewa.
Kekecewan itu diungkapkan Kepala Desa Linggamekar H. Idi K. Mukhtar, kami merasa kecewa atas pembatalan tiga menteri untuk melakukan kunjungan kerja ke Desa Linggamekar. Karena sebelumnya seluruh warga telah turun rembug untuk menyambut kedatangannya. Bahkan tetangga desa pun ikut berpartisipasi.
“Untuk persiapapun dilakukan tiga hari tiga malam mulai dari pemberitahuan akan kedatangan menteri hingga Minggu siang pembatalan, pihak kami masih melakukan persiapan dengan melakukan perbaikan jalan, pemasangan umbul-umbul, pelaburan, pengerasan lahan parkir dan lainnya,”katanya.
Menurutnya, kekecewaan itu tidak bisa larut terlalu lama. Bagaimana pun kami memaklumi pembatalannya. Namun, yang disayangkan mengapa pemabatalan tersebut total. Padahal apa salahnya jika ada yang mewakili dari kementrian tersebut. Sehingga sedikit besar kekecewaan warga dapat terobati. Untuk itu, saya atas nama masyarakat masih berharap untuk kedatangannya.
Hal yang sama juga diungkapakan Kepala Dusun Cantilan, Tono, atas nama kepala dusun sudah tentu kami pun kecewa. Karena sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menyambut menteri tersebut. Karena bagi kami kehadiran mereka merupakan suatu penghargaan untuk desa kami, begitu juga untuk Kabupaten Kuningan. Namun, pihak kami menyadari mungkin ini keputasan yang tidak bisa diganggu gugat karena ada rapat kabinet bersama Presiden RI.
“Kami menyadari bahwa kejadian ini bukanlah pembatalan melainkan penangguhan masalah waktunya saja. Untuk itu, kami berharap akan memenuhi rencananya untuk datang kedesa ini,”ungkapnya di kantor Desa Linggamekar didampingi Sekretaris Desa Kasim dan Kaur Kesra Nana Heriana.
Namun lain lagi yang dutarakan salah seorang warga perempuan, Rati, untuk menyambut kedatangan menteri, kami bersama warga lainnya telah mempersiapkan makanan dan minuman, tentunya untuk mengadakan warung amal.
"Sehubungan kedatangannya batal, ya sudah kami bersama warga lain membagikannya saja kepada warga setempat, tetapi masih ada juga adonan yang terbuang,” katanya.
“Hal ini belum seberapa, yang tidak habis pikir akan dikemanakan catering dan snack yang disediakan panitia, terlebih lagi jumlahnya cukup banyak. Mengingat jumlah undangan pasti banyak. Maklum, namanya juga kedatangan menteri,”ungkapnya dengan nada kesal.
Menurut informasi pembatalan kunjungan kerja karena ada kegiatan rapat mendadak dengan Presiden RI. Pemberitahuan pembatalan ini baru diterima pejabat Kabupaten Kuningan, Minggu siang (14/3). Padahal persiapan-persiapan penyambutan telah dilakukan. Dengan mengerahkan warga sekitar dan unsur terkait lainnya. Dengan pemabatalan tersebut .
Sementara Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, juga menyesalkan pembatalan kunjungan tersebut. Dan memaklumi atas ungkapan kekecewaan warga yang telah mempersiapkan segala sesuatunya secara optimal.
“Seharunya kegiatan kunjungan tersebut tidak dibatalkan secara total tetapi Menko bisa menugaskan jajaran pejabat dibawahnya untuk hadir mewakili. Sehingga kegiatan dapat tetap berlangsung sesuai jadwal,”ungkapnya.
Post A Comment:
0 comments: