Penjualan Ikan Tawar, 4 kwintal Per Hari
Kandungan protein yang ada pada ikan sangat baik untuk pertumbuhan. Namun, pernahkah kita membiasakan untuk mengkonsusmsinya paling tidak sebulan sekali. Untuk mendapatkan ikan segar ini tidak begitu susah. karena pasar baru Kuningan juga memiliki pasar ikan tepatnya berlokasi di wilayah timur bersebelahan dengan terminal.
Pasar ikan ini merupakan pindahan dari lokasi sebelumnya yang berada di sebelah selatan, lalu pada tahun 2006 dibangun pasar ikan baru yang berada disini. hal ini sebagai upaya untuk memudahkan atau mengelompokan para pedagang ikan untuk lebih berkumpul lagi. Sehingga memudahkan para pembeli untuk mendapatkan ikan tawar ini.
salah seorang pedagang ikan sekaligus ketua kelompok, H. Sarmin Sunarya, kelahiran 1942 ini, menyebutkan ikan yang berada disini campur dan harganya pun berbeda, untuk nila Rp. 18.000,-/kg, Ikan mas Rp. 20.000,-/kg, belut Rp. 30.000,-/kg. sementara ikan patin Rp. 20.000,-/kg, Rp. 25.000,-/kg untuk sepat, tamabak Rp. 30.000,-/kg. dan untuk Ikan Gurame yang seringkali menjadi menu khas disaat acara pernikhan dan khitanan mencapai harga Rp. 35.000,-/kg. Harga yang diberikan ini dengan keadaan ikan sudah bersih.
"Permintaan ikan tawar untuk masyarakat Kuningan, dipasar ini setiap harinya mencapai 4 kwintal, jika dirata-ratakan dengan harga 20 ribu/hari, maka jumlah uang yang berputar disini mencapai Rp. 8.000.000,-/hari. lain lagi jika hari pasar yang jatuh pada Hari Senin dan Kamis bisa 2 hingga 3 kali lipat dari hari biasanya. karena para pedagang pun akan lebih banyak lagi, mereka berasal dari pedagang Cikijing, Majalengka, Cirebon, tentunya dari Kuningan juga," kata warga Awirarangan ini.
Tidak mudah untuk mendapatkan ikan tawar ini, karena harus didatangkan dari luar Kuningan, misalnya Tasik, Bandung, Cianjur dan Sukabumi. terlebih lagi Gurame berasal dari Jawa Tengah, Purbalingga. ikan yang didatangkan dari daerah lain karena mereka sanggup menyediakan ikan dalam jumlah permintaan pasar. Suatu hal yang wajar mereka mampu menyediakannya karena kolam yang berda di daerah tersebut besar-besar, lain lagi dengan Kuningan kolamnya pada kecil itupun baru sebatas konsumtip atau kebutuhan untuk sewaktu-waktu. Untuk ikan yang masuk berasal dari Kuningan hanya mencapai 10 % hingga 15 %.
"Saya mengharapkan juga masyarakat Kuningan mampu menyediakan kolam ikan yang produktif dengan jumlah banyak dan harga bersaing. Kendati terbentur dengan luas lahan yang semakin sempit yang dijadikan pemukiman,"ungkap H. Sarmin yang sudah berlangsung 20 tahun mengeluti jual beli ikan. Dimana sebelumnya pernah menjadi pedagang kain.
Untuk keberadan pasar ikan, selaku ketua kelompok H. Sarmin, mengharapakan kepada pihak yang terkait bisa membantu untuk melakukan perbaikan atau pembangunan pasilitas yang kurang, misalnya pemeluran atau pun lainnya.
lebih lanjut, dia juga mengajak masyarakat Kuningan untuk gemar makan ikan, karena kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi. Sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudidayakan ini sangat membantu pertumbuhan. (N).
Post A Comment:
0 comments: