KUNINGAN – Ketua TP PKK Propinsi
Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, didampingi Wakil Ketua TP PKK Propinsi Jawa
Barat, Lina Marlina, menghadiri acara Diseminasi Informasi Program Pembangunan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Media Pertunjukan Rakyat Tahun 2019 di
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kuningan, Rabu (13/02/2019).
Acara itu digelar atas kerjasama Dinas
Komunikasi dan Informatika Jabar, Dinas Pendidikan Jabar, Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Jabar, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Jabar, PKK
Provinsi Jabar, Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Jabar, SMKN 2 Kuningan,
juga dukungan dari pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan. Acara itu merupakan
kegiatan pertama sarling (siaran keliling) satuan bersih hoaks Jabar program
Diskominfo Jabar.
Pelaksana Tugas Kepala Diskominfo Jabar
Widiatmoko, dalam sambutannya menyampaikan, teknologi informasi dan komunikasi
sekarang sudah menjadi bagian paling dekat dalam keseharian hidup masyarakat.
Seiring dengan itu masyarakat dituntut harus membuka wawasan tentang bagaimana
memanfaatkan dan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kehidupan secara benar.
“Gubernur Jawa Barat mempunya visi Jawa Barat
Juara Lahir Bathin melalui kolaborasi dan inovasi. Juara adalah satu hal dan
kolaborasi dan Inovasi adalah hal yang beriringan. Bagaimana mungkin kita bisa
menjadi juara, jika tidak ada kolaborasi di antara kita,”paparnya.
Ketua TP PKK Propinsi Jawa Barat, Atalia
Praratya Kamil dalam penyampaian motivasi nya di hadapan ratusan pelajar SMK,
memotivasi untuk kita bisa mencapai impian dan cita-cita, dan hidup harus memiliki
tujuan.
“Pepatah tiongkok mengatakan bahwa langkah
pertama itu adalah langkah bagi ribuan langkah berikutnya. Jadi mau melangkah
atau tidak,”tanya Bunda Cinta dihadapan ratusan pelajar.
Atalia juga menghimbau agar dorongan membaca bisa
lebih kuat lagi. Orang-orang hebat adalah orang yang gemar membaca. Pendiri
Negeri ini Bapak Soekarno, sukses dan hebat karena beliau gemar membaca, mampu
menyampaikan orasi yang sedemikian rupa yang menggetarkan dunia. Contoh lain Bill Gates orang terkaya di dunia
dan penemu Microsoft. Bill Gates membaca satu buku satu hari. Jika kita sudah
mulai gemar membaca buku, itu semacam menjadi kecanduan.
“Oleh karenanya Saya mendukung terkait hadirnya
perpustakaan yang ada di sekolah, perpustakaan di Kabupaten/Kota, yang
mudah-mudahan bisa terus di dorong. Dan harapan saya sesungguhnya adik-adik mempunyai
sudut baca di rumah,”harapnya.
Jawa Barat memiliki Candil (Maca Dina Digital Library),
yang bisa kita download aplikasinya. Kita bisa membaca apapun disana, banyak
bukunya. Ada juga Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) yang sudah tersebar di 27
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
“Jadi jika ingin membaca buku, datang saja ke
taman-taman atau jalan besar, disana ada Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang
bentuknya seperti Telepon di Inggris, disana kita bisa membaca, pinjam dan
simpan lagi,”terang Atalia.
Dalam acara tersebut, Atalia menyarakan agar
anak-anak sekolah dan masyarakat harus membiasakan memilih dan memilah setiap
berita atau sebaran informasi yang diterima. Jangan gampang terprovokasi dan
ikut-ikutan menyebarluaskan konten berita atau sebaran informasi dari sumber
yang tidak jelas.
“Kalau lihat atau baca konten sesuatu jangan
gemes dulu. Baca dulu, terutama lihat dulu sumber beritanya, ada buku, ada
koran, ada televisi. Jadi dari berita-berita media mainstrem saja lah
percayanya. Kalau baca yang aneh-aneh dari sumber yang tidak jelas, jangan
dipercaya dulu. Tanya dulu betul apa tidak,” katanya.
Ia lebih lanjut menyarakan, jika menerima atau
membaca sebaran konten berita atau informasi misalnya dari media sosial, cek
dulu betul tidak berita itu dan cek juga sumbernya, lalu telaah konten berita
itu bersifat bisa menolong atau membantu, memberikan pengaruh tidak, memberikan
inspirasi tidak.
“Lamun henteu mah nanaonan disebarkeun.
Tinggalkeun weh. Kalau memberikan manfaat yang banyak dan sumbernya sudah di
cek benar (bisa dipercaya) oke lah kita share (sebarkan). Mengandung nilai-nilai
untuk kebaikan tidak? Lamun henteu, good by, tinggalkan,” ujarnya.
Melalui kesempatan itu Atalia juga memimpin
pembacaan deklarasi anti hoaks diikuti tim Jabar Saber Hoaks, ratusan murid dan
guru. Deklarasi itu berisi empat poin pernyataan, berbunyi sebagai berikut; Kami masyarakat Jawa
Barat menolak segala bentuk berita bohong yang menimbulkan rasa kebencian,
permusuhan, berlatar belakang suku, agama, ras, dan antar golongan.
Menyampaikan berita yang benar sesuai fakta yang terjadi, tidak menyebarkan
berita hoaks dan fitnah. Menggunakan media sosial secara bijak, santun dan
cerdas. Bekerja sama dengan semua pihak untuk menolak, menangkal, dan
menghentikan informasi yang tidak benar atau hoaks.
Atalia mengucapkan terima kasih atas
kolaborasi dari semua pihak. “Semoga kehadiran kami di tempat ini akan membuat
kita semakin kuat. Bentuk pembinaan dari Propinsi sudah mulai dirasakan diseluruh
lapisan Kabupaten/Kota. Semoga ini juga menjadi simbol kerjasama,”pungkasnya. (pubdok).
Post A Comment:
0 comments: