Humas Setda-Cuaca hujan yang terjadi di
Kuningan saat-saat ini telah mengakibatkanBanjir, longsor dan pergerakan tanah.
Pergerakan tanah dan longsor terjadi di DusunCipari, Desa Margacina Kecamatan Karangkencana,
Kabupaten Kuningan tergolong parah. Selain jalan akses putus di beberapa titik, pergerakan tanah juga sedikitnya 200 rumah penduduk rusak dan mengharuskan
897 warga di desa tersebut mengungsi ketempat
yang aman.
Bencanaini langsung mendapatkan respon dari Plt
Bupati Kuningan Dede Sembada untuk meninjau langsung kebeberapa lokasi bencana.
Untuk melakukan peninjau kelokasi langsung terlebihdahulu melakukan pertemuan
di Balai Desa Kaduagung tetangga desa Margcina didampingi Kepala Bagian Humas Setda
Wahyu Hidayah, Kabag PembangunanTrisman, Sekdis DPRPP YudiNugraha, Kabid Bina Marga,
Tim dari BPBD,Kamis (22/2/2018).
Dalam laporannya Perwakilan BPBD Kuningan,
Sopyan mengatakan pergerakan tanah di
Kabupaten Kuningan diantaranya, Terjadi di DusunCipari, Desa Margacina Kecamatan
Karang Kencana, Kabupaten Kuningan yang mengakibatkan rumah
rumah warga rusak jumlahnya sekitar 200 unit, ada rumah bahkan yang langsung ambruk,
hingga tadi malam sudah 897 warga (250 KK) mengungsi ketempat yang aman, rata-rata
mengungsi kerumah kerabat yang masih aman
dan ke gedung sekolah atau ke desa lain, jalan menuju desa juga terputus, BPBD
Kabupaten Kuningan telah membuat jalan darurat untuk proses evakuasi, BPBD juga
menyediakan terpal, selimut bahan makanan, di lokasi pengungsiaan di Balai Desa
Kaduagung.
Berdasarkan Pantuan pihak BPBD, satu satunya akses
termudah menuju Dusun Cipari adalah melalui DesatetanggayaituDesaKaduagungdengancaraberjalan
kaki hampir 3 kilometer dengan jarak tempuh sekitar 1 jam sehubngan jalan berbukit
dan berlumpur. Kondisi jalan utama menuju lokasi yang rusak karena terdapat berapa
titik longsor, mengharuskan warga membuat jalan alaternatif dengan memutar bukit
untuk akses menuju Desa Kaduagung.
Sementara di pemukimanwarga, pergerakan tanah menyebabkan
ratusan rumah rusak seperti tembok dan lantai retak bahkan beberapa diantaranya
ambruk hingga nyaris rata dengan tanah. Sejumlah wargapun sudah mengungsi kesaudaranya
yang lebihaman. Beberapa juga harus rela mengungsi ke ruang kelas Sekolah Dasar
(SD) Margacina 2 yang sejak selasa lalu di liburkan.
Wargapun harus mengeluarkanbarang-barang dari dalam
rumah. Seperti lemari, kulkas, ranjang dan lainnya. Semua dibawa ketempat yang
aman. Tak sedikit warga yang harus membuat tenda darurat atau menutup barang perabotan
rumahnya dengan terpal agar terhindar hujan susulan.
Sekdes Margacina, Yopi Muhammad Ikhlas,
mengatakan longsor dan pergerakan tanah sudah terjadi sejak hari Selasa
(20/2) lalu diawali beberapa jalan mengalami
retak. Namun retakan tanah semakin parah terjadi pada Rabu Dinihari
(21/2).Warga, Kata Yopi, langsung berhamburan
keluar karena takut tertimpa material bangunan. “Alhamdulillah tidak sampai ada
warga yang jadik orban, termasuk Sembilan rumah pun kebetulanpenghuninya sudah mengungsi,”
kondisi wilayah Dusun Cipari memang tergolong labil dan rawan pergerakan
tanah,” ujar Yopi kepadaPlt BupatiKuningan.
Ia mengatakan,. Lokasi tersebut memang banyak terdapat
sumber mata air. Dikatakan, hamper setiap musim hujan ada saja rumah yang mengalami
retak. “Dan tahun ini kerusakannya cukup parah. Hampir semua rumah mengalami retak-retak,
bahkan beberapa diantranya ambruk,”katanya.
Untuk penanganan darurat kata Yopi, pihaknya telah
mengintruksikan semua warganya untuk mengungsi ketempat yang aman, seperti kerumah
kerabat atau kesekolah. Pihaknya tak menyarankan warga mengungsi ke Balai Desa Margacina
karena kondisinya cukup jauh yaitu sekitar 3 kilomer.
Usai melakukan pertemuan Plt. Bupati langsung ke
Lokasi Dusun Cipari menggunakan kendaraan motor, namun hanya bias sampai ketempat
transit Evakuasi karena kondisi tidak memungkinkan. Saat berada di situ Plt berkumpul dengan semua pihak mulai aparat desa,
dari TNI, Polri, BPBD, Perhutani dan Tim Medis.
Sambil berjalan menuju lokasi longsor
tebing yang menutup jalan.
Saat berada disitu Plt. Bupati menyaksikan langsung
evakusi salah satu warga Dusun Cipari yang kondisinya sakit yang dibawa dengan tandu
dengan jalur evakuasi jalan kaki dengan jarak tempuh 3 kilometer dengan kondisi
berbukit. Korban langsung di bawa oleh kendaraan Tim Medis.
Plt Bupati Kuningan Dede Sembada mengatakan berdasarkan
laporan yang diterimanya dari petugas BPBD menyatakan pergerakan tanah di Dusun
Cipari memang tergolong parah dan membahayakan. Atas kondisi itu, kata Dia,
satun-satunya menangani musibah ini adalah dengan cara relokasi seluruh penduduk
ketempat yang lebihaman.
“Sudah ada koordinasi dengan aparat Desa Margacina untuk rencana relokasi warga Dusun
Cipari ini kelahan milik Desa yang lokasi nya lebih aman. Namun demikian, untuk
memastikan keamanannya harus diawali dengan proses pengujian lapisan tanah.
Setelah dipastikan aman, maka proses pemukiman baru bias dilakukan,”katanya.
Dia berharap masyarakat Dusun Cipari bisa
mengikuti anjuran BPBD untuk mengungsi ketempat yang lebih aman mengingat cuaca saat ini masih
belum bersahabat. Intensitas hujan yang masih sangat tinggi , kata Dia. Sangat berpotensi
mengakibatkan pergerakan tanah masih mungkin terjadi. “Mudah-mudahan warga bisa
bersabar tinggal di pengungsian sementara waktu. Secepatnya kami upayakan pembangunan
pemukiman di lokasi yang lebih aman untuk relokasi warga,”harap dia usai jalan
kaki menuju longsoran jalan.
Plt Bupati Kuningan menghimbau kepada seluruh warga
Kuningan terlebih lagi yang rentan bencana dengan rumah di dekat tebing,
saluran sungai dan dimanapun. Untuk waspada dengan kondisi cuaca yang saat ini terjadi karena bencana bias terjadi kapan
saja. Atas kejadian ini, pihak pemerintah segera mencari solusi untuk penanganan
darurat bencana. Mohon kerjasama dari masyarakat, dan semua pihak bahu membahu untuk
penanganan darurat bencana yang terjadi di Kuningan di beberapa daerah ini.
Kunjungan Plt. Bupati Kuningan pada siang harinya
meninjau Desa Sagaranten, Kec. Ciwaru dimana jalan desa sepanjang 300 meter
denganlebar 3 mater amblas, kemudian dilanjutkan ke Desa Margacina 6 rumah terancam
longsor bahkan ada yang parah.
Usai dari Dusun Cipari Peninjauan lokasi dilanjutkan
ke Desa Jabranti yang terkena longsor dan
pergerakan tanah juga. Saat perjalanan pulang Plt Bupati Kuningan bersama rombongan
terkendala tanah longsor dan pohon tumbang hingga terjebak selama hamper dua
jamlamanya.kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 19.15 WIB. Rombongan
yang terjebak pun terpaksa hanya bias berdiam didalam mobil mengingat kondisi cuaca
sedang hujan turun sangat deras.
Setelah menunggu waktu kemudian petugas Dinas Lingkungan
Hidup yang sudah di kontak datang. Dengan waktu sekitar setengah jam akhirnya pohon
dapat dibereskan sekaligus dibersihkan. Hingga akhirnya batang pohon yang melintang dijalan dapat disingkirkan sekitarpukul
20.30. akhirnya rombongan kendaraan roda empat dengan jumlah 7 kendaraan bias melanjutkan perjalanan pulang
dengan selamat. (Suhendra/Pubdok)
Post A Comment:
0 comments: