Humas Setda-Bupati Kuningan menengahi persoalan limbah sapi dari kel. Cipari
yang sebagian limbahnya berdampak ke Kel. Winduherang. Dihadiri para peternak
sapi, pengurus koperasi selaku mitra kerja peternak dan perwakilan dari kel.
Winduherang, dan kedua lurah tersebut, Danramil dan lainnya. Bertempat Aula
Kel. Cipari. Malam Jumat (2/2/2018).
Dodoy Hadori
selaku perwakilan Kel. Winduherang menerangkan, adanya limbah sapi yang
berdampak ke Kel. Winduherang mohon kepada
para peternak untuk segera di tindaklanjuti dalam penangananya. Jika dibiarkan
dampak lingkungan akan semakin parah terlebih lagi jumlah sapinya juga
bertambah.
“Dengan
adanya pertemuan ini, yang dihadiri juga Bupati Kuningan. Semoga bisa mencari
jalan keluar. Supaya limbah sapi tidak dibuang ke sungai. Walaupun tidak
semuanya mungkin ada sebagian. Namun dapat dilihat sendiri ketika hujan turun air
dari sungai berubah hijau. Semoga pertemuan ini akan melahirkan solusi.
Terutama peternak yang membuang limbah ke sungai. Sehingga Winduherang tidak
lagi menuntut,”harapnya.
Adanya pertumbuhan
dan perkembangan peternakan sapi di cipari Dodoy Hadori juga menyambut dengan
atusias karena telah meningkatnya faktor ekonomi. Cuma diharapkan kepada semua
peternak untuk memikirkan juga bagaimana pengelolaan limbah (kotoran) sapi
tersebut supaya tidak berdampak pada lingkungan apalagi ke daerah lain.
Adapun jumlah
sapi yang ada disebutkan Kepala Kel. Cipari, Empi Adrapi,
peternak sapi di disini berdasarkan data kurang lebih 1778 ekor dengan
peternak kurang lebih 400 orang. Sebenarnya penanganan solosi untuk limbah sapi
sudah dibahas sebelumnya, namun belum ada titik temu. Semoga sekarang bisa kita
cari solusinya bersama.
Sementara
perwakilan dari peternak Yayat, adanya limbah sapi yang mengalir ke
Winduherang. Harus menjadi perhatian kita bersama. Salah satunya harus ada
penanganan saluran air yang ke Winduherang dari dampak limbah sapi. Dan kami
juga disini akan mengikuti apa yang akan kita sepakati bersama.
Bupati
Kuningan didampingi Staf Ahli Dody dan Kepala BPLHD menuturkan, Alhamdulillah malam ini kita bisa duduk satu
meja, satu ruangan untuk membahas terkait dengan mencari solusi pemecahan
masalah yang kita hadapi. Apapun yang terjadi saat ini yakin bukan paktor
kesengajaan dari para peternak namun karena situasi dan dan kondisi. Tapi bukan
berarti hal ini harus dibiarkan melainkan kita duduk bersama untuk mencari
solusi supaya tidak terjadi lagi apalagi semakin parah karena jumlah sapi
disini semakin bertambah.
Adapun
alternatif solusi yang Bupati tawarkan diantaranya, untuk sementara mulai besok
kotoran sapi dimasukan ke karung dari kandang-kandang untuk di simpan dulu. Ini
solusi yang paling cepet. Selanjutnya nanti disiapkan mobil. Sambil jalan akan
disediakan tanah untuk penampungan sementara.
Kalau lahan
sudah ada Bupati menghimbau, dimohon para peternak akan kesadarannya untuk
dimasukan ke karung. Tentunya dengan karung dari peternak. “Saya meminta
komitmenya dari masyarakat peternak untuk mulai besok limbah kotoran sapi
dimasukan ke karung,”harapnya.
"Dari
jumlah sapi yang ada limbah tersebut diperkirakan menghasilkan sekitar 10-15
tonan/sehari. Untuk penangananya dibutuhkan lahan sementara sekitar 1 hingga 2
ha. Mudah-mudahan dari limbah ini dapat juga diolah untuk menjadi sesuati yang
bernilai guna, baik itu untuk pupuk, bio gas dan lainnya. Kita prioritaskan supaya
tidak lagi membuang limbah sapi ke sungai yang berdampak pada kel. Winduherang dan
sekitarnya,”jelasnya.
Bupati juga
menawarkan untuk merelokasi sapi yang
nantinya ditempatkan di satu tempat. Dengan disipkan kandang dan lainnya. Adapun
pihak pemerintah akan bekerjasama dengan investor. Namun untuk hal ini, silahkan untuk dipikirkan kembali sekaligus
sebagai bahan evaluasi kita bersama.
Sementara
itu, Staf Ahli Dody diakhir pertemuannya, mengatakan seperti apa yang kita
sepakati mohon mulai besok kotoran sapi untuk dimasukan karung. Hal ini
langsung mendapatkanjawaban dari para peternak. “Siap mulai besok kami akan
berupaya limbah sapi dimasukan ke karung,”ungkapnya dengan kompak. (Suhendra/Pubdok)
Post A Comment:
0 comments: