Kendati keberadaan medan jalan menuju lokasi licin dan becek karena sudah diguyur hujan, Namun, tidak menyurutkan untuk berada di lokasi Hutan Kota di Gara Tengah yang memiliki luas 10 H. keindahan Hutan Kota ini sudah mulai terasa keberadaannya, Dimana kicauan burung dan suara tonggeret ditambah sejuknya udara dan hijaunya dedaunan dihiasi embun pagi, menjadikan suasana ini sebagai pengganti rasa lelah.
Disela-sela menghirup udara sejuk, Wakil Bupati Kuningan mengatakan, kehadiran Hutan Kota sebagai upaya menuju Kuningan konservasi, perlu kita sadari bahwa untuk membangun lingkungan membutuhkan waktu yang panjang. Tidak seperti membangun fisik dimana hasilnya akan diketahui langsung. Tetapi hal ini akan dirasakan oleh genersi mendatang.
“Untuk itu, disinilah dibutuhkan kesabaran baik dari pemerintah maupun masyarakatnya sendiri. Kita tidak hanya menanam melainkan mesti memeliharanya juga, jadi bila diketahui ada pohon yang mati agar segera ditanami kembali,”ungkapnya.
Dengan adanya kepedulian lingkungan, Wabup mengharapkan, sehingga tidak akan terjadi longsor yang akan mengakibatkan kerugian untuk masyarakat khususnya yang berada disekitar. Selain itu, dengan hijaunya pepohonoan akan menambah debit air. Disamping itu juga dapat dijadikan pendidikan alam dan rekreasi alami.
Kaitannya dengan hutan kota ini, Wabup Kuningan berpesan, marilah kita kembali mencintai lingkungan dengan meningkatkan One Man One Tree atau dikenal dengan satu orang tiga pohont, terutama untuk memanfaatkan lahan kosong atau kritis termasuk dengan memeliharanya.
Disebutkan Kepala Desa Gara Tengah, jenis pohon yang berada di Hutan Kota ini, diantaranya kiara, albasia, jiwet, kadu, jati dan lainnya. Adapun jumlahnya mencapai ribuan. Untuk pembangunannya mulai sejak tahun 2007. Kesadaran masyarakat akan Hutan Kota sudah mulai berkembang.
Dia juga mengatakan, terlebih lagi dengan adanya Perda No. 10 tahun 2009 yang mengatur tentang pelestarian burung dan ikan. Hal ini ternyata memberikan dampak juga pada masyarakat. Sehingga tidak ada yang melakukan pemburuan burung atau juga meracun ikan.
usai dari Gara Tengah dilanjutkan peninjauan ke Hutan Kota Pancalang, Blok Gunung Siang Desa Tenjolayar. Yang memiliki luas lahan 5 ha. Adapun jenis pohon, meliputi Puspa, Bungur Manglid, Gmelia Rasamala, Kiara.
Di Hutan Kota Ini, Wabup Kuningan melihat langsung Pohon yang berusia ratusan tahun dengan diameter lebih dari 2 m. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sekitar memiliki kepedulian akan hutan masih tinggi. Di lokasi ini Wabup mengharapakan agar pohon yang langka sepeti ini dapat dipertahan juga di daerah lain.
Sementara itu, disebutkan Ir. Usep Kabid Bina Produksi dan Konservasi pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan, bahwa Hutan Kota di Kuningan tersebar di 10 wilayah, diantaranya Kecamatan Japara, Pancalang, Luragung, Cigugur, Kuningan, Lebakwangi, Cibingbin, Ciniru, Hantara dan Babakanjati, “Kemungkinan Hutan Kota di Kuningan akan semakin bertambah seiring dengan kepedulian masyarakatnya terhadap lingkungan.”pungkasnya. (N).
Post A Comment:
0 comments: