Geng motor asal kota Cirebon pada hari Minggu 18/4 sekira jam 03.00 (dini hari) melakukan aksi konvoi dibeberapa ruas jalan di Kabupaten Kuningan, namun dalam aksinya tersebut juga ada tindakan yang tidak bertanggung jawab, yakni melakukan pelemparan batu dan botol kearah bangunan dan kendaraan yang sedang diparkir. Akibat tindakan tersebut, beberapa kaca rumah, toko/ warnet dan mobil rusak. Salah satunya adalah rumah dan mobil milik Rudi, di jalan Kepuh Kuningan.
Rudi, yang bekerja sebagai distributor barang, mengalami kerugian akibat ulah rombongan geng motor tersebut. Kaca rumah bagian depan pecah dan mobil box (nopol D 8423 BB) kaca depannya juga hancur. “Rombongan geng motor bergerak dari arah selatan, mereka banyak sekali, dan setibanya di depan rumah, mereka melempari rumah dengan batu dan botol, akibatnya kaca depan rumah dan juga mobil yang diparkir di halaman turut hancur” papar Rudi.
“Rumah kami menjadi sasaran, mungkin mereka beranggapan bahwa salah satu anggota keluarga kami menjadi anggota geng motor saingan mereka, karena bangunan toko di samping dan di depan rumah kami, temboknya dipenuhi coretan huruf dan logo GBR” jelasnya.
Aksi anarkis ini mendapat perhatian serius dari jajaran Polres Kuningan, juga Pemerintah Kabupaten Kuningan. Kapolres Kuningan, AKBP Dra. Hj. Yoyoh Indayah, MSi dan Sekretaris Daerah Kuningan, Drs Nandang Sudrajat langsung melakukan peninjauan ke lokasi kerusakan di Jalan Siliwangi dan Jalan Kepuh, didampingi jajaran staf masing-masing juga beberapa anggota Satpol PP.
Pada kesempatan peninjauan tersebut, Kapolres memerintahkan jajarannya untuk mengamankan beberapa batu, botol dan pecahan kaca dari dalam rumah, toko dan halamannya, sebagai barang bukti. “Kami jajaran Polres Kuningan sudah mengamankan 7 (tujuh) anak yang diduga sebagai anggota atau bagian dari geng motor yang melakukan aksi brutal semalam, seluruhnya mengaku berasal dari Cirebon. Dan kami datang ke TKP untuk mencari barang bukti” jelas Yoyoh.
Sementara, Sekretaris Daerah mengungkapkan rasa keprihatinan atas kejadian aksi brutal tersebut. “Saya sangat prihatin dan menyesalkan kejadian semalam, kegiatan geng motor sudah sangat meresahkan dan merugikan masyarakat,juga pemerintah, tidak sedikit fasilitas yang telah dibangun Pemerintah dirusak dan dicoret-coret” ungkap Nandang kesal.
Pasca bentrokan antar geng motor di daerah Caracas-Cilimus beberapa waktu yang lalu, Polres Kuningan sudah mengambil langkah antisipasi, yakni melakukan blokir dan pengamanan di daerah perbatasan Cirebon “Tadi malam anggota kami sudah melakukan penjagaan di daerah Sampora, mereka bertugas hingga jam 02.00 wib” terang Yoyoh.
Ketika ditanya tentang rencana kedepan, Yoyoh menjelaskan bahwa penjagaan di daerah perbatasan akan dilanjutkan hingga pagi hari (jam 06.00) dengan pergantian shift petugas. Selain, itu dalam waktu dekat ini pihak Polres juga akan mengumpulkan seluruh geng atau club motor yang ada di wilayah Kuningan dan melakukan pembinaan.(YN)
Post A Comment:
0 comments: