Ulama dan Umaro Berbaur Membangun Kuningan

Sejumlah ulama dan umaro melakukan silaturahim untuk memperkokoh komitmen bersama dalam  membangun Kabupaten Kuningan. Dalam kegiatan ini digelar juga dialog yang  disampaikan   pimpinan pondok pesantren dan Ormas Islam  mulai pembangunan fisik hingga mental  spiritual. Untuk pembahasannya turut hadir Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, Kapolres Kuningan AKBP. Dra. Hj. Yoyoh Indayah, M.Si. Ketua DPRD  Kuningan Acep Purnama, SH., dan Ketua MUI Kuningan KH. Hafidzin Ahmad, bertempat di Lembah Ciremai, Kamis malam (15/4).

 Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengungkapkan,   para ulama menempati posisi yang sangat penting dalam membimbing dan mengarahkan masyarakat, yakni memberikan bimbingan keagamaan agar umat mampu melaksanakan ajaran agama dengan baik dan benar . Dan memberikan penerangan dan motivasi keagamaan dalam melaksanakan program-program pembangunan.   

   

Dalam silatarahmi itu, Bupati Aang menyampaikan beberapa hal, meliputi visi dan misi Kabupaten Kuningan sebagai langkah awal  mau dibawa kemana  Kuningan, yang memfokuskan Kuningan  lebih sejahtera berbasis pertanian dan pariwisata yang maju dalam lingkungan lestari dan agamis tahun 2013. Tak ketinggalan dibahas juga pembangunan Kuningan Islamic Center dan renovasi Masjid Agung Syaiarul Islam.

Disamping itu, dibahas juga adanya kemunculan   aliran-aliran  yang dipandang  sesat dilihat dari kacamata agama yang berdampak pada munculnya kerusuhan sosial yang jelas merugikan tatanan masyarakat.

Menyangkut isu-isu adanya judi togel dan adanya pemancingan yang  dijadikan ajang  perjudian dan adanya aksi terorisme. Selain itu, perlu  menjadi perhatian juga tentang  pergaulan  bebas anak-anak sekolah yang  mengakibatkan  kehamilan, hal ini  sudah menjadi isu sentral nasional terjadi pula di Kuningan, ditambah  lagi adanya pelecehan sekssual yang  dilakukan anak dibawah  umur. Yang  dipengaruhi  oleh  lingkungan sekitarnya.

Kaitannya dengan masalah itu, Bupati Aang  mengajak seluruh  masyarakat  dan  para  ulama untuk  meningkatkan  kewaspadaan. Mari kita bahu  membahu  dengan  mewaspadai semua kejadian tersebut, untuk saling  memberi  informasi ketika ada hal-hal yang  mencurigakan.

Menurut  Bupati Aang seorang  ulama  harus mampu juga memiliki tiga kemampuan, yakni  berkomunikasi, memotivasi dan mengambil keputusan. Untuk itu, ulama masa mendatang sebagai pemimpin masyarakat tidak cukup hanya mengandalkan kharisma tetapi juga harus melengkapi diri dengan kemampuan managerial.

Lebih lanjut dikatakan,  seorang ulama merupakan  tokoh dan panutan masyarakat, beliau adalah tempat bertanya dan tumpuan harapan masyarakatnya dalam setiap menghadapi permasalahan kehidupan. Untuk itu perlu di rumuskan kriteria dan persyaratan calon ulama diharapkan oleh masyarakat akan sosok seorang ulama. 

Melalui silaturahum ini, Bupati Aang mengharapkan para  ulama dan umaro konsisten menegakkan Amar Maruf Nahi Munkar, ciptakan kekeluargaan, kerukunan, keseiringan dalam  memperkokoh sendi-sendi keagamaan.

“Untuk itu, marilah rapatkan  barisan sebab tugas dakwah masih banyak tantangannya, Dan kembangkan terus budaya silaturahmi yang selama ini berjalan dengan baik untuk lebih memperkuat nilai-nilai kehidupan beragama yang kuat antar umat beragama di Kabupaten Kuningan,”harap Bupati Aang.

Sementara  itu, menanggapi  permasalahan Minuman keras dan Judi togel atau  pemancingan yang  bernuasa judi yang ada di Kuningan, yang sampaikan salah seorang Pimpinan Pesantren wilayah Cibingbin, Asep.

  Kapolres Kuningan mengatakan, pihaknya setiap hari terus melakukan  operasi sampai  tingkat Polsek. Untuk memudahkan  operasi, pihak  kepolisian  sangat menunggu informasi dari masyarakat dan  para ulama untuk  memberikan  laporan setiap kejadian yang  meresahkan  masyarakat. Sekecil apapun saya akan respon. Tetapi akan lebih  baik jika   informasi  yang disampaikan  ketika kejadian  berlangsung, supaya pihak  kepolisian mudah  untuk  menindaknya.

Selain  itu juga, kami siap menindak  makelar kasus atau  lebih  dikenal dengan Markus, dimana tindakan  markus ini bisa juga berkaitan  dengan memberikan  kemudahan yang terjerat hukum yang  meminta dibebaskan.

Turut  menjadi pembahasan juga yang diajukan Pimpinan Pesatren meliputi, dunia usaha yang  perlu  dikembangkan  di setiap  pesantren terutama mengembangkan usaha sesuai  culturnya, misalnya peternakan, perikan, perkebunan atau  lebih  dikenal dengan usaha Agrobisnis. Hal ini  diungkapkan Rofii,. Ada juga yang meminta untuk diaktifkan  kembali Pos Kesehatan Pesantren. Ada pula yang meminta perbaikan jalan menuju Ciniru menuju Hantara. Turut prihatin menghadapi masyarakat yang acuh tak acuh terhadap agama, Minta tambah  anggaran untuk meningkatkan  perkembangan Pontren. Adanya kepastian hukum untuk menindak setiap penyebar aliran sesat.

Dalam silaturami ini ada nuasa lain yang  tidak biasa dilakukan, dimana kegiatan  kali  ini seluruh para ulama yang  hadir turut mengikuti Lagu  Kebangsaan “ Indonesia Raya” . Dengan kejadian  ini Bupati merasakan ada Aura yang sangat berkesan. Dengan harapan para ulama yang  menyanyikan lagu Indonesia Raya ini akan  menumbuhkan  kecintaan kita semua untuk memajukan Bangsa Indonesia.

Menurut Kepala Kesra Setda Kabupaten Kuningan Jatnika, SH. M.Pd. kegitan silaturahmi  ini sebagai upaya untuk  memperkokoh komitmen kebersamaan ulama dan umaro. Dalam mengisi pembangunan Kabupaten Kuningan. Sehingga  segala permasalahan kerukunan umat beragama dapat terkondisikan, bangunan kemasyarakatan akan sangat kuat dan harmonis, jauh dari ancaman isu disintegrasi kemajemukan.. Dan pluralisme akan ditempatkan sebagai rahmat yang sangat bernilai hidup seirama dan bergandengan tangan menjadi kenyataan.(N).