KUNINGAN – Kabupaten Kuningan kembali meraih Penghargaan sebagai Kabupaten
Layak Anak Kategori Kepala Daerah Yang Mendukung Kegiatan Belajar Di Luar Kelas
Melalui Surat Edaran Tingkat Nasional.
Penghargaan diberikan
langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Yohana Susana Yambise, disela acara Festival
Kabupaten/Kota Layak Anak 2018 dan Launching program Sekolah Perempuan Capai
Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) di Gedung Sabuga, Jl. Tamansari No. 73,
Kota Bandung, Minggu (16/12/18).
Acara peluncuran
ini dirangkai dengan kegiatan pameran/expo UKM perempuan dan Festival
Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA). Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan
Hari Ibu ke-90 Tingkat Nasional Tahun 2018 yang digelar oleh Kementerian PPPA
RI.
Sekoper Cinta
merupakan wadah bagi perempuan Jawa Barat untuk bertukar pengetahuan dan
pengalaman, serta diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup kaum hawa. Ini
adalah upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses,
partisipasi, kontrol, dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua
bidang.
“Angka perceraian
tinggi di Jawa Barat karena kekerasan. Dari hasil statistik, saya mengawali
jabatan sebagai gubernur dimana 29% terpapar potensi stunting. Jadi, anaknya
kurang gizi, perceraian banyak,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil ditemui
usai acara peluncuran.
“Oleh karena itu,
ada suatu upaya yang sudah dilakukan di Bandung, Bogor, dan oleh STKS (Sekolah
Tinggi Kesejahteraan Sosial), yaitu penguatan ibu-ibu yang sudah menikah.
Keluarga ini tidak ada sekolahnya. Sekarang kita buat Sekolah Perempuan dimana
60% materinya adalah ilmu keluarga yang tidak sederhana, dan di Bogor terbukti
bisa mengurangi perceraian dan mengurani KDRT,” paparnya.
Untuk itu, Emil
menuturkan bahwa pihaknya mewajibkan kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat
menerapkan Sekoper Cinta. Peluncuran Sekoper Cinta pun menjadi rangkaian
program quick win 100 hari kerja Gubernur Jawa Barat.
“Diwajibkan. Tugas
Gubernur adalah menstandardisasi hal baik, bukan hanya di-launching di satu/dua
kota, tapi akan dimonitor di seluruh wilayah. Itu tugas saya,” jelasnya.
Sekoper Cinta
mendapat apresiasi dari Kementerian PPPA RI. Menurut Menteri PPPA Yohana Susana
Yambise, program ini bisa menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia,
karena sesuai dengan misi kementeriannya dalam mengakhiri kesenjangan ekonomi
terhadap perempuan, perdagangan manusia, termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
“Saya mengucapkan
apresiasi karena telah me-launching bersama Sekoper Cinta dan ini sangat
berhubungan dengan program kita di 2019,” kata Yohana dalam sambutannya.
“Ini menjawab
salah satu program prioritas kita, yaitu akhiri kesenjangan ekonomi bagi kaum
perempuan dan juga akhiri perdagangan manusia, termasuk akhiri kekerasan dalam
rumah tangga,” lanjutnya.
Ada 65 juta
keluarga di seluruh Indonesia. Anak yang menjadi bagian dari anggota keluarga
bisa memutus mata rantai KDRT dan perceraian. Untuk itu, pada kesempatan ini
Yohana mengajak kita membangun keluarga hebat untuk mewujudkan negara
kuat.
“Kita harus
kuatkan, kita usahakan supaya anak-anak kita ini yang memutuskan mata rantai
kekerasan terhadap perempuan dan mata rantai kekerasan dalam bentuk
perceraian,” ucapnya.
Tahap awal
pelaksanaan Sekoper Cinta akan dilakukan Training of Trainer (TOT) untuk
fasilitator dan relawan. TOT akan difasilitasi oleh DP3AKB Jawa Barat kepada
leader champion yang dipilih mewakili kecamatan di seluruh kabupaten/kota di
Jawa Barat. Selanjutnya, leader champion ini akan menjadi agen utama
pembentukan Sekolah Perempuan di tingkat desa/kelurahan di 27 kabupaten/kota. (pubdok).
Post A Comment:
0 comments: