KUNINGAN – Bunda Literasi
Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Acep Purnama, menghadiri Launching Kotak Literasi
Warga Cerdas (Kolecer) dan Maca Dina Library (Candil) di Taman Sempur,
Kecamatan Bogor Tengah, Sabtu (15/12/2018). Peluncuran Kolecer dan Candil
secara langsung diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan
disaksikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando.
Acara ini ditandai pelantikan Yane Ardian Bima Arya sebagai
Bunda Literasi Kota Bogor oleh Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Praratya. Dan acara
talkshow dari salahsatu TV nasional, dengan menghadirkan bintang tamu Duta Baca
Nasional, Nazwa Sihab.
Ridwan Kamil
mengatakan, buku adalah investasi jangka panjang. Mungkin dua tahun ini tidak
terlihat hasilnya, tetapi 10 tahun mendatang akan terasa manfaatnya. Kota Bogor
menjadi lokasi peluncuran Kolecer dan Candil yang selanjutnya akan diteruskan
di 27 Kabupaten/Kota di Jabar.
"Kota Bogor dipilih karena banyak kebijakan-kebijakan yang
dibuat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendorong literasi, seperti adanya
Taman Kaulinan yang menjauhkan anak-anak dari banyaknya game online. Jadi
ini ikhtiar kita bersama," ungkap Kang Emil
Emil melanjutkan, tahap awal Pemprov Jabar menyediakan anggaran
untuk kotak Kolecer dan Candil di 27 kabupaten/kota. Selanjutnya mendorong
pemerintah daerah untuk membuat di tingkat kecamatan hingga kelurahan.
Menurut Emil, Kolecer dan Candil adalah upaya kecil dari
Pemerintah Jawa Barat untuk meningkatkan literasi bangsa Indonesia. Jika saat
ini posisi Indonesia di urutan ke 60 dari 61 negara tingkat membacanya, maka ke
depan sudah meningkat lagi dan harus melesat naik. Emil mengatakan, ide awal
hadirnya Kolecer dan Candil cukup sederhana yakni mendekatkan buku kepada
masyarakat.
"Sehingga masyarakat lebih cerdas lagi dengan banyak
membaca. Cita-citanya ingin menjadikan masyarakat Indonesia jadi adidaya.
Syarat menjadi bangsa adidaya adalah bonus demografi harus kompetitif, selain
itu ekonominya, sosial dan politiknya," pungkasnya.
Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando mengatakan, jika
semua kepala daerah di Indonesia berkomitmen menjadikan buku sebagai visi misi
pembangunannya, maka persoalan kekurangan buku tidak akan terjadi.
"Saya mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat, berharap
pemerintah daerah lainnya untuk meniru kebijakan ini. Karena literasi merupakan
sebuah amanah undang-undang yang harus dijalankan oleh pemerintah, dan
mandatori dari Nawacita Presiden Jokowi Widodo dalam mengelola sumber daya
manusia," ungkapnya.
Syarif mendukung wacana penggunaan dana desa untuk meningkatkan
keberadaan taman bacaan sepertinya Kolecer dilakukan oleh desa-desa. "Ada
dana desa yang bisa dipergunakan untuk membuat taman bacaan,"jelasnya. (pubdok).
Post A Comment:
0 comments: