Ketua Dekranasda Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Acep Purnama didampingi Ny. Yoan Ridho Suganda, Ny. Ella Dian dan Kabag Ekonomi, Toto Toharudin, mengikuti Musyawarah Daerah Dekranasda Provinsi Jawa Barat, di Ruang Onyx Hotel Aston Cirebon, Sabtu (08/12/2018).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengatakan kerajinan di Jawa Barat harus terus didorong. Sehingga para pelaku usaha mampu meningkatkan taraf hidup perekonomiannya. Diakui Atalia bahwa kerajinan Jawa Barat merupakan salah satu identitas bangsa.
Menurut Atalia, para pelaku usaha saat ini telah menunjukkan semangat baru melalui kreativitas dan inovasi melalui produknya. Maka sepantasnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Dekranasda Provinsi Jawa Barat harus mendorong sehingga mampu berdaya saing.
"Termasuk juga dalam waktu dekat Gubernur Jawa Barat akan mendorong 27 destinasi wisata baru. Artinya ini akan menjadi peluang kita bahwa di setiap tempat kabupaten/kota harus mampu terus menggali bagaimana potensi-potensi bisa ditemukan dan dimunculkan," tegasnya.
"Saya banyak berkeliling ke wilayah-wilayah di Jawa Barat masih banyak "mutiara-mutiara" ditemukan. Dan tentunya ini menjadi PR kita bersama bagaimana supaya mereka bisa dibantu, didorong dan berkembang bersama," sambungnya.
Pelaksanaan Musyawarah Daerah, tentunya tidak akan terlepas dari visi "Dekranasda Jabar Menjadi Lembaga Inovatif dan Kolabotatif Untuk Mendukung Jabar Juara". Musda Dekranasda Jawa Barat membahas visi misi, tupoksi bidang-bidang, program 2019 dan tanya jawab. Yang paling penting adalah paparan potensi dari kabupaten/kota.
Wakil Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat sekaligus Ketua Pelaksana Musda, Lina Ruzhanul menuturkan Musyawarah Daerah Provinsi Jawa Barat ini selain sebagai ajang silaturahmi, juga untuk menyamakan visi dan misi program kerja Dekranasda kedepan.
Dihadiri oleh 26 ketua dan wakil atau pengurus Dekranasda kabupaten/kota di Jawa Barat. Bertemakan "Dengan Semangat Berkolaborasi Mari Kita Jadikan Dekranasda Jabar Juara". (Pubdok)
Post A Comment:
0 comments: