Presiden Jokowi sangat menghargai peran
historis dari kaum santri. Mereka yang ikut berjuang dan mempunyai peran dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain KH. Hasyim
Asy’ari yang merupakan salah satu tokoh yang mendirikan Nahdatul Ulama, KH.
Ahmad Dalan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al
Irsyad, dan Abdul Rahman dari Matlaul Anwar.
Belum lagi para perwira atau prajurit Pembela
Tanah Air yang ternyata banyak berasal dari kalangan santri. Sehingga
perjuangan para santri harus diperingatkan menjadi salah satu Hari Besar di
Indonesia.
Di Kuningan, Puncak hari santri Nasional tingkat
Kabupaten dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Oktober 2017 bertempat di
Lapangan Pandapa Paramartha. Bertindak selaku Inpsektur Upacara Bupati Kuningan
H. Acep Purnama, SH, MH, upacara tersebut diikuti
oleh ratusan santri dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kabupaten
Kuningan
Ada yang berbeda dari upacara-upacara
yang biasa dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, jika biasanya para
pejabat dan undangaan memakai jas, namun pada peringatan Hari Santri ini para
pejabat dan semua peserta upacara memakai sarung.
Hadir Ketua MUI Pusat Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin
yang juga Rois Aam PB NU, Wakil Ketua Rois Aam PB NU Dr. KH. Miftahul Akhyar,
Wakil Ketua PWNU Jawa Barat, Prof. Dr. H. Ali Anwar, Rois Syuriah PCNU Kuningan, Drs. H. Mujayin,
M.Pd. Juga hadir Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Kapolres Kuningan, Ketua
Pengadilan Agama Kabupaten Kuningan dan para Pejabat Pemerintah Kabupaten
Kuningan.
Dalam sambutannya Bupati Kuningan mengatakan bahwa santri sungguh mempunyai peran yang
sangat penting didalam merebut kemerdekaan dan memertahankan kemerdekaan, meski
tidak lagi mengangkat senjata namun peran santri tidak bisa dipandang sebelah
mata, karena santri merupakan mitra pemerintaah dalam menjalankan pembangunan.
Oleh karena itu melalui
momentum Hari Santri ini saya memintaa kepada seluruh hadirin, para pengasuh
pondok pesantren, para pengurus pondok pesantren untuk menjadikan pondok
pesaantren yang dikelola menjadi sebuah pesantren yang diharapkan pidunya wal
akhiroh yang berpegang teguh pada ajaran-ajaran Islam yang baik dan benar
sesuai dengan Al-Quran dan Hadits Rasullulah SAW.
Lebih lanjut Acep berharap
pendidikan yang ada di pondok pesantren harus seimbang, dapat mengikuti
perkembangan jaman, sehingga para santri tidak hanyaa memiliki pendidikan agama
yang memang menjadi pondasi dalam kehidupannya, tetapi juga diharapkan dapat
memiliki pengetahuan-pengetahuan umum yang luas dan mampu memperhitungkan arah
masa depan.
Kemudian Acep juga
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada paraa Ulama dan umaro
serta seluruh elemen yang selama ini sudah bersatu, hal itu merupakan sumbangsih
yang sangat berharga untuk Pemerintah. Maka dari itu kepada para santri agar
dapat membangkitkan peradaban bangsa yaitu dengan cara menerapkan nilai-nilai
kepesantrenan didalam kehidupan sehari-hari, jika hal itu sudah dilakukan maka
yakin santri di Kabupaten Kuningan akan menjadi santri-santri yang berkarakter
islami sekaligus ahli Sunnah Wal Jamaah. Tutup Acep. *DoniS*
Post A Comment:
0 comments: