Humas Setda Kuningan-Dharma
Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan menyelenggarakan Kegiatan Seminar Sehari dengan
tema Membangun Ketahanan Keluarga Dalam Membentuk Generasi Yang Unggul di Era
Meilenial yang dilaksanakan di Aula Pendopo Kabupaten Kuningan. Senin (25/11/2019).
Seminar tersebut diisi oleh salah
satu narasumber yaitu Nyi Mas Diane Wulansari, S.Psi dari Jakarta. Selain itu
hadir juga Ketua TP. PKK Kabupaten Kuningan Hj. Ika Acep Purnama, SE yang juga
sebagai Penasihat DWP, Wakil Ketua TP. PKK Hj. Yuana Ridho Suganda, SH juga
sebagai Wakil Penasihat DWP beserta Ketua DWP Hj. Ella Dian.
Ditempat yang sama, Penasehat
Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kuningan Hj. Ika Acep Purnama menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan seminar sehari ini dalam rangka HUT Dharma
Wanita Persatuan ke-20.
Ia berpesan pada seluruh peserta
seminar, bahwa seorang ibu merupakan Madrasatul Ula atau sekolah pertama bagi
anak anaknya, sehingga seorang ibu diharapkan mampu mendidik anak-anaknya dengan
baik serta orang tua menjadi panutan, menjadi teman cerita dan tempat
berlindung bagi anak-anaknya, jangan sampai anak merasa lebih nyaman diluar
daripada di rumah sendiri.
Sementara itu Ella menyampaikan
bahwa kegiatan seminar ini terlaksana karena mengacu pada petunjuk pelaksanaan
HUT DWP ke-20 Tahun 2019, bahwa salah satu kegiatan dalam rangka HUT DWP ini
antara lain seminar tentang pembinaan keluarga.
“Oleh karena itu betapa
pentingnya pengetahuan tentang ketahanan keluarga, maka dari itu kami mengajak pada
seluruh peserta seminar sehari ini agar dapat mengikuti dan menyimak dengan
baik pemaparan dari narasumber yang tentunya merupakan pakarnya dalam hal
ketahanan keluarga,” Ungkap Ella.
Dalam paparannya narasumber
menerangkan bahwa setiap orang tua harus memahami tahapan perkembangan anak,
hak-hak anak dan kebutuhan anak, dan setiap keluarga harus berketahanan, karena
di jaman sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, dimana setiap
informasi dapat dengan mudah diakses termasuk oleh anak-anak melalui gawainya.
Sambungnya melalui kemudahan
akses informasi itu dapat di analogikan seperti
pisau bermata 2, ada negatif dan ada juga positifnya, maka dari itu
keluarga harus mampu memberikan imun pada anak-anak berupa pendidikan agama yang
kuat, sehingga anak-anak mampu bertahan terhadap serbuan negatif berupa paparan
kekerasan dan pornografi yang muncul melalui internet.
“Saya titip, anak merupakan aset
bangsa yang harus kita jaga perkembangannya, jangan terpapar dengan hal-hal
negatif, karena merekalah yang akan menjadi bonus demografi pada tahun 2030 dan
generasi emas Indonesia pada tahun 2045,” ujar Diane. (Dimas/Handy).
Post A Comment:
0 comments: