Navigation

WARGA KUNINGAN BEREBUT GUNUNGAN TUMPENG






Ada yang unik dari penyelenggaraan babarit, biasanya babarit diselenggarakan pada malam hari, namun kali ini babarit atau hajat desa digelar pagi hari di tengah-tengah acara rutin Car Free Day, acara babarit juga merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi ke-518 Kuningan dan HUT ke-71 RI . Minggu (28/8/2016) di depan Pendopo Kabupaten Kuningan. Ribuan warga kuningan tumpah ruah memadati jalan siliwangi tempat diselenggarakannya babarit, ciri khas dari babarit yaitu tumpeng atau gunungan nasi kuning dari ukuran terbesar sampai terkecil dihadirkan untuk disantap secara bersama-sama.
Tampak hadir Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH. M.H., Ketua TP PKK Kuningan Hj. Ika Siti Rahmatika, Sekretaris Daerah Kuningan Drs. Yosep Setiawan, M.Si, Kapolres Kuningan AKBP M. Syahduddi, S.IK serta para kepala SKPD se-Kabupaten Kuningan.
Prosesi babarit diawali dengan mengetengahkan beberapa penari yang keluar dari kerumunan warga, tak ketinggalan kuncen membawa sasajen pembakaran menyan yang tak henti mengepulkan asap, tak lama kemudian empat penari yang membawa air dan seterusnya memasukan air kedalam bokor di depan gunungan tumpeng kemudian meminta Bupati Kuningan untuk mencelupkan beberapa helai daun untuk dicipratkan-cipratkan ke empat penjuru arah mata angin, simbol tersebut mengandung arti mengusir hal-hal yang bersifat jelek dan buruk atau dengan kata lain “miceun ririwit”.
Setelah itu bupati Kuningan H. Acep Purnama, S.H, M.H, dalam sambutannya mengatakan Babarit berasal dari kata babar yang artinya dilahirkan, kegiatan babarit atau hajat desa ini merupakan adat istiadat yang turun-temurun pada masyarakat sunda terutama wargta kuningan yang harus terus dilestarikan keberadaannya.
”Budaya babarit harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu aset budaya yang memiliki nilai-nilai budaya adat-istiadat masyarakat yang cukup tinggi juga merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunianya dan penghargaan pada leluruh setempat. “Seperti kata pepatah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, sehingga dapat dikatakan acara babarit merupakan implementasinya,” katanya.
Menurutnya, di alam kemerdekaan ini kita hanya tinggal mengisi dengan berbagai kegiatan positif saja. “Dahulu para pejuang merebut kemerdekaan dengan segala kemampuan yang ada bahkan darah dan nyawa dikobarbankan,” tandasnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, potongan tumpeng pertama dilakukan Bupati Kunigan H. Acep Purnama, S.H, M.H., yang diserahkan langsung kepada Ketua PHBN Kuningan Drs. H. Maman Hermansyah, M.Si, kemudian dilanjutkan dengan memberikan penilaian tumpeng-tumpeng yang berasal dari dinas, kantor, lembaga lingkup Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan, setelah itu Bupati dan seluruh pejabat di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan menari bersama-sama para penari ditengah jalan sehingga acara babarit semakin meriah. Diakhir acara secara serentak tumpeng-tumpeng di makan bersama-sama bahkan warga berebut untuk mendapatkan tumpeng lebih banyak. ***beben.
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

0 comments: