Navigation

334 CALHAJ DILEPAS BUPATI KUNINGAN


Labbaika allahumma labbaik. Labbaika laa syariikala ka labbaik. Labbaika laa Syariika laka labbaik Innal-hamda wan ni’mata laka walmulka laa syarii kalak. Untain doa terus mengiringi sejumlah rombongan calon jemaah haji Kabupaten Kuningan sebanyak 334 orang yang masuk kelompok terbang 05, serta dilepas keberangkatannya oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, M.H, dan dipusatkan di terminal Tipe A Kertawangunan, Rabu (10/8/2016).
Sejumlah keluarga jemaah haji berjubel memenuhi Terminal Tipe A Kertawangunan dimana sebagian dari mereka datang sedari awal. Begitu tampak raut wajah dari sejumlah keluarga yang haru saat akan melepas anggota keluarganya untuk berhaji bahkan diiringi tangis dan lambaian tangan dari kejauhan karena calon jemaah haji yang datang ke lokasi langsung memasuki bus masing-masing.
Setelah menunggu disana, akhirnya Bupati Kuningan bersama rombongan yang teridiri dari, Ketua TP PKK Hj. Ika Siti Rahmatika, Kapolres Kuningan AKBP M. Syahduddi, SIK, M.H., Kepala Kementerian Agama Kuningan, Drs. H. Undang Munawar, M.Pd, Sekretaris Daerah Drs. Yosep Setiawan, M.Si, ke lokasi. Sebelum melepaskan Bupati Kuningan dalam kesempatan ini memberikan selamat kepada para pembimbing jemaah haji yang terdiri dari dua kloter 05 dan 58.
Dalam pesannya Bupati Kuningan H. Acep Purnama, M.H mengharapkan seluruh jemaah haji agar memelihara dan berhati-hatilah dalam menjaga kesucian nilai ibadah, patuhi nasehat pembimbing ibadah haji. Dalam menjalankan semua rukun dan wajib haji, serta sunahnya sebagaimana tuntunan yang telah diperoleh selama persiapan keberangkatan.
Bupati Kuningan juga mengungkapkan, ibadah haji ini memiliki makna dan hikmah yang sangat luhur, yakni sebagai perjalanan wisata suci sebagaimana diungkapkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW, yang artinya Umatku tidak diajurkan kuat untuk berpergian kecuali pada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Nabawi dan Masjid Al-Aqso.
Disamping itu, Bupati juga mengatakan bahwa berhaji ini merupakan pengungkapan syiar atau kebesaran Allah SWT, sekaligus mengambil pelajaran dari pergaulan antar bangsa dengan ragam budaya dan adat istiadatnya, namun semuanya terikat dengan balutan kesucian dengan simbol kain ihrom warna putih.
“Serta ikhlas duduk bersimpuh beralaskan tikar seadanya seperti saat melakukan wukuf di padang arafah yang merupakan puncaknya prosesi ibadah haji,” katanya.
kemudian bentuk penyerahan diri secara total kepada Allah SWT. Sekaligus berziarah kepada fisik monumen keagamaan guna menggali nilai kesejahteraannya, mendalami makna kerahasiannya dan itulah pintu ampunan ridho Allah SWT kemudian ujungnya akan memperoleh derajat haji yang mabrur.
“Untuk itu, semoga yang akan berangkat dan keluarga yang ditinggalkan mendapat rahmat dan perlindungan dari Allah SWT. Sehingga calon haji ini dapat kembali dengan sehat wal-afiat ke tengah-tengah keluarga dan tempat bekerja dengan semangat kerohanian yang luhur dan mampu beraktivitas kehidupan dan lahan pengabdian secara lebih berkualitas.” ***beben
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

0 comments: