Humas Setda-Pemerintah Kabupaten
Kuningan menggelar shalat istisqo yaitu shalat untuk
diturunkannya hujan berlangsung di Pandapa Paramarta, Jum'at 19 Oktober
2018 pagi, pukul 08.00 WIB. Ribuan jemaah turut melaksanakan shalat tersebut
baik dari masyarakat, unsur TNI, POLRI, ASN, MUI, Depag, Majelis Taklim
dan anak anak.
"Shalat Istisqo ini sebagai
ikhtiar memohon doa kepada Allah agar diturunkan hujan. Sehingga
kebutuhan air sebagai salah sumber kehidupan dapat terpenuhi dimana kondisi
saat ini dihadapkan dengan musim kemarau,"ungkap Bupati H. Acep Purnama Kuningan.
Dikatakan Bupati Kuningan, dengan
turunnya hujan bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan air bagi wilayah Kuningan
saja, melainkan juga wilayah Cirebon karena ada resepan air yang
tersimpan untuk disalurkan. Begitu juga Brebes ada sebagian saluran irigasi dari
Kuningan.
"Kebutuhan air begitu besar untuk kehidupan sehari-hari. Semoga
dengan turunnya hujan waduk-waduk juga bisa kembali dipenuhi air, dan ladang
dan pesawahan bisa panen sesuai jadwal karena hujan mulai turun,"harapnya.
Sementara ini untuk mengantisipasi
kekurangan air di masyarakat. Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan
dengan memberikan bantuan air pengiriman melalui tangki bekerjasama
dengan PDAM. Dampak kemarau ini dirasakan terutama untuk wilayah Kuningan
Timur.
Sebelum
pelaksanaan Shalat, KH Dodo menjelaskan kaitan Shalat Istisqo, Salat ini dilaksanakan di tanah lapang dan pakaian sederhana. dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua
kali oleh seorang khatib.
Ia menjelaskan, khutbah salat istisqa sendiri memiliki ketentuan
tersendiri diantaranya, Khatib disunahkan memakai selendang, Pada
khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan
pada khutbah kedua 7 kali, Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon
ampun) dan merendahkan diri kepada Allah serta
berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya, Pada khutbah ke-dua
khatib berpaling ke arah Kiblat dan berdo'a bersama-sama, Saat
berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi. (Suhendra/Pubdok)
Post A Comment:
0 comments: