Pemerintah Kabupaten
Kuningan dan Universitas Islam Al-Ihya Kuningan (Unisa) menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU)
terkait kerjasama kelembagaan dalam bidang peningkatan keterampilan dan
pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Selasa (15/3/2016) di Masjid Jami Kecamatan
Mandirancan saat silaturahmi ulama dan umaro se-Kabupaten Kuningan.
Hadir Ketua MUI
Kabupaten Kuningan KH. Abdul Azis, Rektor Unisa Drs. H.A. Nana Rusyana, M.M.Pd,
Asisten Pembangunan dan Kesra Nana Sugiana, S.E, M.Si, Camat Mandirancan
Muhammad Solihin, S.Sos, M.Si, Camat Pancalang Tomi Bakri, S.Sos, M.Si, serta Camat
Pasawahan Agus Sumitra, S.Sos.
Ketua panitia Drs. Toto
Toharudin, M.Pd mengatakan kegiatan ini merupakan upaya yang terus dilakukan Pemerintah
Kabupaten Kuningan untuk menyatukan ulama dan umaro yang sejalan dengan visi
kuningan Mandiri, Agamis, dan Sejahtera (MAS). “Berawal dari adanya keinginan
Bupati dengan moto Kuningan mengaji, berprestasi, tilawah, dan berkah maka
berkembang beragam kegiatan-kegiatan keagamaan.”
Bupati Kuningan Hj.
Utje Ch Suganda, S.Sos, M.AP mengapresiasi langkah Unisa untuk mencetak
kader-kader pembangunan desa. “Semoga dengan kualitas SDM yang handal dapat
mendorong percepatan pembangunan disegala bidang kehidupan,” ujarnya.
Menurutnya, perlu
menjadi perhatian kita bersama yang tidak lepas dari tanggung jawab kita
sebagai orang tua, kondisi saat ini pergaulan bebas anak-anak sekolah cukup
memprihatinkan, bahkan nilai-nilai moral anak inipun sudah menjadi isu sentral
nasional. ”Banyak cara menegakkan syiar islam melalui praktek-praktek
pengamalan hidup beragama, dan kesempatan tersebut diberikan kepada Seluruh lapisan
masyarakat muslim agar tergerak dan terdorong untuk mengarahkan dan membimbing
anak didik sebagai sumbangsing yang berharga dan bernilai dalam turut serta
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.”
Bupati mengajak agar
ulama dan umaro secara bersama-sama konsisten menegakkan amar ma’ruf nahi
munkar, menciptakan kekeluargaan, kerukunan, sinergitas dalam memperkokoh
sendi-sendi keagamaan sehingga itu akan semakin merapatkan barisan menghadapi
tantangan yang semakin kompleks terutama munculnya aliran-aliran sesat.
***beben.
Post A Comment:
0 comments: