Hasil survey tingkat
pemahaman dan kepedulian remaja terhadap HIV/AIDS cukup mencengangkan sekaligus
memprihatinkan, pasalnya hasil survey tersebut menunjukkan tingkat pemahaman
dan kepedulian remaja saat ini berada di bawah 20 persen.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Biro Yansos Setda Provinsi Jawa Barat Drs. H. Dadi Iskandar,
M.Si, saat pembukaan sosialisasi bahaya HIV/AIDS kerjasama Komisi Penanggulangan
Aids (KPA) Provinsi Jawa Barat dengan KPA Kabupaten Kuningan, Rabu (30/3/2016)
di GOR Ewangga.
Hadir Camat
se-Kabupaten Kuningan, Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan
Perempuan Dra. Hj. Poppy N. Puspitasari, Kepala Bagian Kesra Setda Drs. Toto
Toharudin, M.Pd, Perwakilan SKPD se-Kabupaten Kuningan, serta ribuan pelajar
dan guru SMP/MTS/SMU/SMK se-Kabupaten Kuningan.
Menurutnya, KPA Jawa
Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menggelar secara
road show kegiatan edukasi
komprehensif HIV/AIDS di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. “Ini sengaja
dilakukan dalam upaya membangun peran serta pelajar dalam pencegahan HIV/AIDS,”
ujarnya.
Ia berharap, seluruh
peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menularkan informasi terkait HIV/AIDS
dan LGBT baik ke teman, orang tua, dan anak sebagai upaya pencegahan dini akan
bahaya HIV/AIDS .
Sementara itu Wakil
Bupati Kuningan H. Acep Purnama, M.H mengatakan, kegiatan ini cukup strategis
dan monumental berupa kemitraan antara Pemprov Jawa Barat dengan Pemerintah
Kabupaten Kuningan dalam upaya pencegahan terhadap penyakit masyarakat yaitu
bahaya HIV/AIDS dengan kegiatan sosialisasi.
“Ini bisa dijadikan
pemberian pencerahan kepada kita semua sesungguhnya ada sebuah fenomena yang
telah menggejala di kalangan masyarakat kita yaitu bahaya penularan HIV/AIDS
dan yang saat ini sedang mengemuka yaitu LGBT.”
Menurutnya, dengan
terus menggelar kegiatan serupa diyakini dapat mencegah dan menurunkan
penularan HIV/AIDS terutama di Kabupaten Kuningan. “Saya titip kepada seluruh
peserta untuk terus melanjutkan sosialisasi di lingkungan terkecil terlebih
dahulu seperti keluarga, teman, di lingkungan RT/RW atau lebih luas lagi di
lingkup desa.” ***beben
Post A Comment:
0 comments: