Siapkah anda
menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi
ketatnya persaingan di tahun 2015 mendatang. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara
akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir
integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut terungkap pada acara
sosialisasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diselenggarakan oleh Kementrian
Luar Negeri RI yang dilaksanakan di Aula Purbawisesa Setda Kabupaten Kuningan
pada Kamis (16/4).
Acara tersebut
dihadiri oleh Bupati Kuningan Hj, Utje Ch Suganda, Sekretaris Direktorat
Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri RI Iwan Suyudhie Amri, Kepala Bagian Kerja Sama
Regional ASEAN, Biro Kerja Sama Luar
Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata RI, Dadang Djatnika, Setda Kabupaten Kuningan H. Yosep Setiawan.
Dalam sambutannya
bupati Kuningan menuturkan bahwa dengan
terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 akan memberikan peluang dan
tantangan tersendiri bagi masyarakat negara anggota Asean. Kerjasama ekonomi akan mengarah kepada pembentukan komunitas
ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi
ekonomi kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi.
“ kami
menyadari Kabupaten Kuningan menghadapi tantangan yang cukup berat dalam
menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN ini diantaranya : peningkatan daya saing
daerah kabupaten Kuningan masih perlu
ditingkatkan, sektor pariwisata dan pertanian belum berkembang dengan baik,
rendahnya kapasitas SDM, ketersediaan infrastruktur yang masih terbatas dan
yang terutama Mind-set masyarakat khususnya pelaku usaha yang belum
seluruhnya mampu melihat MEA 2015 sebagai peluang” Kata uoati Kuningan.
Sekretaris
Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri RI Iwan Suyudhie Amri dalam
pemaparannya mengungkapkan keunggulan ASEAN pada saat ini merupakan ekonomi terbesar
ke 7 didunia, berhasil menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan selama 45 tahun. “Dengan
terbentuknya MEA ada peluang dan tantangan yang akan dihadapi diantaranya
peluangnya yaitu : Pasar
tambahan +/- 340 juta orang , Pasar tunggal memudahkan pembentukan joint
venture dengan perusahaan di Kawasan ASEAN, Sumber
Investasi asing yang menciptakan multiplier effect, Memperlancar
arus perdagangan, perpindahan modal, dan manusia , Sumber
wisatawan asing , Efisiensi produksi sedangkan tantangannya: Daya saing ekonomi , Keterbatasan
pemahaman dan kesadaran ASEAN, Kompleksitas regulasi dan kepastian
hukum, Birokrasi yang tidak efiesien , Kualitas
SDM, Pola pikir inward looking, Infrastruktur
“ Kata Iwan Suyudhie
Amri.
Sedangkan Biro Kerja Sama Luar
Negeri Sekretariat Jenderal Kementerian Pariwisata RI, Dadang Djatnika, menuturkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke
70 pada indeks kepariwisataan dunia pada
tahun 2013 dan salah kesepakatan dalam
Masyakat Ekonomi ASEAn adalah tentang kepariwisataan dimana untuk Indonesia
sektor kepariwisataan menjadi sektor unggulan dimana kepariwisataan merupakan
kunci utama pembangunan, kemakmuran dan sejahteraan. “Dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN akan
menimbulkan peluang dan kendala dalam
sektor kepariwisataan dimana peluang tersebut adalah Sumberdaya alam (80%), Prioritas kepariwisataan (77%) , Daya saing harga (76%), Sumberdaya Manusia (70%), Keselamatan
dan Keamanan (63%) sedangkan
untuk kendalanya Infrastruktur
pariwisata (30%) , Infrastruktur
ICT (39%), Kebersihan
dan kesehatan (41%), Aksesibilitas
(connectivity, seat capacity, dan direct flight) (50%), Regulasi (ijin masuk kapal layar/yacht, visa,
bea cukai) (61%) kata Dadang Djatnika. ----YHN---
Post A Comment:
0 comments: