Sebanyak
1000 orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berasal dari 32
kecamatan dan panti sosial asuhan anak se-Kabupaten Kuningan, Rabu 11/6/2014
bertempat di Gor Ewangga, mendapatkan bantuan dari Koordinator Kegiatan
Kesejahteraan Sosial (K3S) melalui pelayanan kesehatan.
Selain
itu juga dilaksanakan khitanan untuk 50 orang anak, stimulan modal usaha bagi 6
pedagang sorabi, stimulan modal usaha bagi 4 orang buruh sabit rumput, serta
stimulan permakanan bagi 3 sekolah luar biasa swasta yaitu SLB Al- Adha, SLB
bina insani, dan SLB Tunas Mandiri.
“Tujuan
dari kegiatan ini untuk meningkatkan peran aktif antara masyarakat bersama
pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan kesejahteraan sosial,
meningkatkan peranan dan partisipasi organisasi sosial/lembaga swadaya
masyarakat serta meningkatkan kerjasama dan kepedulian potensi sumber
kesejahteraan sosial di Kabupaten Kuningan khususnya pihak rumah sakit yang ada
di Kabupaten Kuningan dan SKPD terkait,” ungkap Dra. Hj. Tuty Rusilawati, MM
selaku ketua penyelenggara.
Menurutnya,
dengan kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi masyarakat penerima bantuan dan meringankan beban bagi
masyarakat yang kurang mampu. Pada kesempatan itu pula diberikan piagam penghargaan dan ucapan terima kasih dari pengurus K3S kepada 8 lembaga/organisasi yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan tersebut diantaranaya 6 rumah sakit dan 2 organisasi sosial yaitu IDI dan PPNI.
Hadir
dalam acara tersebut Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.A.P yang
juga selaku Ketua Umum K3S Kuningan, Ketua MUI K.H Hafidin Ahmad, Camat
se-Kabupaten Kuningan serta undangan lainnya.
Sementara
itu Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.A.P, dalam sambutannya
memberikan apresiasi tinggi terhadap K3S yang telah memprakarsai kegiatan
pembangunan khususnya bidang sosial.
Menurutnya,
pembangunan bidang sosial merupakan bagian kebijakan pemerintah Kabupaten
Kuningan yang dianggap strategis, hal ini dikarenakan sebagai tolak ukur
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kuningan. “Pembangunan bidang sosial
dapat terwujud dengan baik apabila segenap potensi sumber kesejahteraan sosial
(PSKS) dapat bersinergi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing,” ujarnya
Ada
3 makna penting dari kegiatan ini, lanjut ia, diantaranya dalam konteks ajaran
agama dimaknai sebagai bentuk ketaatan dan totalitas dalam melaksanakan
perintah agama, terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan ibadah secara
vertikal antara manusia dengan tuhannya, kemudian kegiatan ini sebagai ajang
silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah serta kegiatan ini mengajarkan
kepada kita untuk saling berbagi dengan sesama, terutama yang memerlukan uluran
tangan.
“Kegiatan
ini diyakini sebagai bentuk amal sholeh yang Insyaallah akan mendatangkan
pahala besar, tidak saja untuk hari akhir bahkan dalam kehidupan saat sekarang
juga.”
Hj.
Utje berharap, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan
juga dapat dijadikan motivasi bagi organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya
untuk dapat melaksanakan kegiatan yang sama dalam pembangunan dibidang sosial.
(beben)
Post A Comment:
0 comments: