Kelangkaan gas elpiji 3
kilo gram di Kabupaten Kuningan yang sudah berlangsung hampir satu bulan
direspon langsung pemerintah daerah Kabupaten Kuningan dengan mengadakan insfeksi
mendadak (sidak) melalui Bagian Ekonomi Setda, Rabu (9/5).
Kabag Ekonomi, Trisman
Supriatna, M.Pd didampingi unsur Disperindag, Satpol PP serta Humas Setda Deni
Komara, S.Ip, M.Si, meninjau langsung ke Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE)
desa Caracas Kecamatan Cilimus.
Kepala Ops SPBE Prama Bima
Wisesa Seto Priago mengatakan, di SPBE Prama Bima Wisesa Caracas ini telah terjadi pengurangan pasokan
dari pihak Pertamina dari 30 ton per hari menjadi 26 ton perhari. “Pasokan ke
kita menurun sejak Maret, biasa 30 ton kini menjadi 26 ton namun alasannya
sampai saat ini kami tidak tahu pasti.”
Menurutnya, peraturan dari
pihak Pertamina kini berbeda semua yang menentukan Pertamina. Agen tidak delivery order (DO) ke SPBE, tetapi
langsung DO ke Pertamina. Penentuan ke SPBE mana DO diarahkan pun oleh
pertamina. ”SPBE hanya bertugas mengisi tabung gas sesuai DO agen yang dikirim
ke Pertamina,” ujarnya.
Sementara itu Kabag
Ekonomi, Trisman Supriatna, M.Pd mengatakan, tujuan dari sidak ini adalah untuk
menjawab terutama kepada masyarakat tentunya karena kelangkaan gas.”Ini
merupakan langkah Pemerintah daerah untuk terus memantau perkembangan perihal
kelangkaan gas, pemerintah daerah berupaya agar kejadian serupa tidak terjadi
dikemudian hari,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Ia,
sidak ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan
penggunaan gas elpiji dan menghemat penggunaannya.
Sidak kemudian dilanjutkan
ke pihak pengecer PT Nanang Zainal Arifin, Hikmah seorang staf agen mengatakan
tidak tahu alasan adanya pengurangan pasokan gas elpiji untuk agen. Meski demikian,
distribusi ke pangkalan tetap lancar stok digudangnya pun tidak pernah kosong. ”Terkait
indikasi kualitas gas berkurang karena kenakalan agen, itu saya tidak tahu. kami
tidak akan berani berbuat mengurangi isi apalagi sampai menimbun,” tandasnya.
(Beben).
Post A Comment:
0 comments: