Hari air dunia ke-19 bukan hanya merupakan momentum menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya keberadaan air namun esensinya lebih kepada kepedulian peningkatkan kuantitas serta kualitas air, penyelamatan sumber-sumber air dan koordinasi semua pihak dalam kerangka pemanfaatan sumber air secara bijaksana, berkeadilan dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan langsung Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat memimpin kegiatan peringatan hari air dunia ke-19 yang dipusatkan di kompleks wisata waduk darma Kabupaten Kuningan, Selasa (14/6).
Kegiatan peringatan kali ini diikuti dengan gerakan penghijauan di sekitar kawasan sumber air, seperti di sejumlah waduk yang ada di Jawa Barat. Ada sekitar 750 pohon dari jenis Trembesi, Mangga dan Kawung akan ditanam sebagai upaya menjaga keseimbangan lingkungan serta penandatanganan prasasti situ paleuben Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Disamping itu juga ditebar sebanyak 50.000 benih ikan Nila di Waduk Jatigede.
Turut menghadiri Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, Ketua Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan H Ano Sutrisno, Kepala Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar Ir Dedi Mulyadi serta undangan lainnya.
Heryawan menegaskan agar semua pihak turut menjaga keseimbangan lingkungan, khususnya guna menunjang ketersediaan air bersih yang memadai. Apalagi badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menetapkan tanggal 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia. Peringatan Hari Air Sedunia sudah berlangsung sejak tahun 1992 silam.
”Untuk tahun 2011 ini PBB sudah menetapkan tema Hari Air Sedunia yakni: Water For Cities: Responding to The Urban Chalenge, dimana mengajak semua warga dunia untuk mewaspadai pertumbuhan penduduk, perubahan iklim, konflik horisontal dan bencana alam yang semua itu akan berdampak pada ketersediaan dan keberlanjutan sumber-sumber air yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia. Dan untuk konteks di Indonesia maka tema yang diambil adalah : Air Perkotaan dan Tantangannya,” ujarnya
Sementara itu Bupati Aang menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pilihnya lokasi wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan sebagai tempat penyelenggaraan peringatan hari air sedunia ke-19 tingkat Provinsi Jawa Barat.
Menurutnya, melalui peringatan ini diharapkan mampu menjadi titik tolak kesadaran kita bersama untuk melestarikan alam dan lingkungan. ”Dalam perjalanan dasawarsa terakhir Kabupaten Kuningan berkomitmen, menunjukkan dedikasi dan kepedulian terhadap permasalahan kelestarian lingkungan, serta dengan dicanangkannya Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi fokus perhatian lebih serius lagi terhadap kelestarian lingkungan yang salah satu diantaranya perhatian terhadap kelestarian dan ketersediaan air,” Ujarnya.
Bupati Aang mengakui telah banyak program-program serta kebijakan pemerintah daerah yang difokuskan untuk pelestarian lingkungan tak hanya itu aksi pembuatan embung-embung, rehabilitasi situ, perlindungan mata air, pengendalian banjir dan kekeringan serta pembuatan sumur-sumur resapan yang memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan kehidupan ekosistem telah dilakukan.
”Kami menyadari pembangunan yang dilaksanakan harus senantiasa berkelanjutan dan berwawasan lingkungan karena kami yakin pembangunan saat ini tidak hanya harus dirasakan saat ini, tapi juga harus dirasakan oleh generasi yang akan datang dan daerah sekitar”. Pungkasnya.(Bn)
Post A Comment:
0 comments: