Masih manualnya mayoritas sistem pemasaran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Kuningan mendapat perhatian Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia,dan Harian Jurnal Indonesia, Senin (20/6), Kadin mengadakan pelatihan Indigopreneur UKM, di Aula Bank Jabar Banten (bjb).
Pelatihan diikuti oleh 80 UKM dari berbagai ektor usaha. Seperti industry kreatif, industry agro, perdagangan, usaha bidang perikanan dan peternakan. Pelatihan selama 2 hari itu juga akan diisi oleh para pemateri andal dengan materi berupa general motivation, kewirausahaan dan perbankan, IT, imagineering mindset, E-commerce dan self awareness and entreupeneurs goal setting. Bahkan artis senior Marissa Haque, juga akan hadir untuk mengisi materi bisnis kreatif-kreatif bisnis.
Ketua Kadin Kuningan, H Maman K Indra Kusumah, mengatakan, pelatihan UKM ini memusatkan perhatian pada peningkatan efisiensi, daya saing, kompetensi, kewirausahaan dan produktifitas usaha dengan titik berat pada penerapan teknologi, promosi pemasaran, organisasi dan manajemen serta pengembangan kreatif dan inovasi produk unggulan.
“Ini agar pelaku UKM Kuningan mampu lebih kompetitif dalam produksi maupun pemasaran,” ujar H Maman.
Pimpinan Telkom Area Cirebon, Ivan Wiliam, menyebut, pelatihan indigopreneur UKM ini merupakan angkatan ke 10. Ia berjanji kerjasama ini akan berkesinambungan. Sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan UKM sebagai pondasi ekonomi daerah.
“Telkom selalu siap dengan ini. Begitu pun jika ingin knowledge lebih jauh tentang UKM, Telkom siap,” ungkap Ivan.
Ia juga selalu menyiapkan berbagai informasi terkait bisnis. Apalagi kini bisnis sudah berkembang ke dunia maya. Untuk itu, satu-satunya jalan tentu harus dengan menggunakan fasilitas teknologi.
Sementara, Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda menegaskan, pemberdayaan ekonomi kerakyatan sangat penting karena searah dengan agenda pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan berpihak pada kelestarian lingkungan hidup.
“Jumlah UKM di Kuningan hingga tahun 2010 mencapai 21.334 unit. Mereka bergerak diberbagai sektor usaha. Jumlah itu sangat berpotensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Namun demikian, Ia mengaku peran UKM belum memberikan kontribusi signifikan bagi indek pembangunan manusia, khususnya indek daya beli yang baru mencapai 57,57 poin. IPM daya beli sangat tertinggal jauh dari IPM sektor kesehatan dan pendidikan. (D).
Terimakasih banyak atas kesempatan yang diberikan ya?
BalasHapus