Keseriusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RI Komite II untuk menjadikan Kuningan sebagai Pilot project kabupaten konservasi, dibuktikannya dengan melakukan kunjungan kerja yang diikuti sebanyak 33 anggota DPD RI sekaligus melakukan penandatanganan Deklarasi Green spririt, di lokasi Kebun Raya Pada Benghar atau di kenal dengan Kebun Raya Kuningan (KRK) yang memiliki luas 171 ha ini. Rabu, (24/11).
Hal ini berkat dukungan yang difasilitasi anggota DPD RI asal Provinsi Jawa Barat Prof. H. Muhammad Surya dan kerja keras Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda beserta masyarakatnya yang memliki semangat peduli akan lingkungan. Dalam kesempatan ini, turut hadir, Wakil Bupati Kuningan, Drs. H. Momon Rochmana, semua unsur Muspida Kab. Kuningan, Kepala SOPD Kab. Kuningan, para camat, Ketua BTNGC, dan organisasi peduli lingkungan lainnya. Dimana mereka dan anggota DPD RI menanam bibit yang telah disediakan sebanyak 1000 pohon. di lokasi Kebun Raya ini.
Adapun isi deklarasi ini, memiliki kesepakatan untuk menggelorakan semangat membangun daerah yang hijau lestari untuk hidup dan kehidupan masa kini dan masa akan dating. Dan mensukseskan gerakan Indonesia menanam satu milyar pohon/one Billion Indonesia Tree (OBIT), menuju Indonesia hijau (MIH) dan perwujudan Kabupaten Konservasi. Banyak pohon, banyak rejeki.
Usai penandatangan deklarasi ini, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda menerima bibit pohon dari berbagai daerah yang dibawa masing-masing perwakilan anggota DPD. Yang diserahkan secara simbolis Ketua Komite II DPD RI Bambang Susilo
Diungkapkan Bambang Susilo, usai kunjungan ini anggota DPD RI akan menegaskan kembali kepada anggota DPR RI agar Kabupaten Kuningan di jadikan sebagai pilot project atau Kabupaten percontohan konservasi. Karena apa yang di lakukan Bupati Kuningan yang memiliki kepedulian akan lingkungan ini, perlu mendapatkan dukungan serius dari pusat.
“Kami yakin apa yang dilakukan masyarakat Kuningan saat ini, manfaatnya akan dirasakan dalam waktu dekat sekitar 5 hingga 10 tahun. Hal diyakini karena pembangunan kebun raya sudah memiliki master plan yang jelas,” ujarnya.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Kabupaten Kuningan dapat dilakukan oleh kabupaten lain, tidak menutup kemungkinan berbagai bencana baik itu banjir maupun longsor tidak akan terjadi.
Sementara itu, Bupati Kuningan Aang Hamid Suganda mengakui masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi terkait KRK hingga sempurna. Selain sebagai tempat konservasi flora dan fauna, KRK juga rencananya dilengkapi laboratorium penelitian. Setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 300 miliar untuk itu.
“Saat ini pembangunan infrastruktur KRK menjadi fokus utama awal. Dibutuhkan Rp 25 miliar dan kami sudah sounding, baik ke pemerintah pusat maupun provinsi, untuk mewujudkan ini,” tuturnya.
Dari hasil ekplorasi tanaman di KRK tahun 2006, Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat mencatat terdapat 62 suku, 122 marga, 157 jenis, 961 spesimen tanaman. Sementara dari hasil persemaian di tahun yang sama, tercatat Sembilan suku, 11 marga, 11 jenis, dan 9.529 spesimen tanaman. (N).
Post A Comment:
0 comments: