Salah satu masalah penting yang cukup merisaukan penduduk perkotaan adalah berkurangnya rasa kenyamanan sebagai akibat meningkatnya suhu udara di perkotaan. Hutan kota dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan agar pada saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung bertingkat, papan reklame, menara, antene pemancar radio, televisi dan lain-lain. Sebaliknya pada malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pepohonan menahan radiasi balik (reradiasi) dari bumi.
Secara umum Hutan Kota Bungkirit ke depan mempunyai fungsi sebagai kawasan perlindungan fungsi ekosistem dan penyangga kehidupan perkotaan. Mengatur iklim mikro, suhu dan kelembaban udara pada lahan yang bervegetasi dengan berbagai kerapatan, tinggi dan luasan akan memberikan pengaruh yang besar terhadap lingkungan di sekitarnya dibandingkan dengan lahan pemukiman yang didominasi oleh tembok dan jalan aspal suhu udara terasa rendah, sejuk serta nyaman.
Sebagai tempat rekreasi, hutan kota Bungkirit mempunyai daya tarik tersendiri baik pada siang hari maupun pada malam hari bagi orang-orang yang mengerti akan hadirnya sebuah hutan kota. Berkunjung ke hutan kota akan dapat menghilangkan monotonitas, rutinitas dan kejenuhan kerja. Manusia dalam hidupnya tidak saja membutuhkan tersedianya makanan, minuman, namun juga membutuhkan keindahan. Keindahan merupakan pelengkap kebutuhan rohani. Kehidupan masyarakat di kota menuntut aktivitas, mobilitas dan persaingan yang tinggi. Namun dilain pihak lingkungan hidup kota mempunyai kemungkinan yang sangat tinggi untuk tercemar, baik oleh kendaraan bermotor maupun industri. Petugas lalu lintas sering bertindak galak serta pengemudi dan pemakai jalan lainnya sering mempunyai temperamen yang tinggi diakibatkan oleh cemaran timbal dan karbon-monoksida. Oleh sebab itu gejala stress (tekanan psikologis) dan tindakan ugal-ugalan sangat mudah ditemukan pada anggota masyarakat yang terkena pencemaran udara.
Pembangunan hutan kota setidaknya dapat membantu mengurangi sifat yang negatif tersebut dengan kesejukan dan kesegaran yang diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Kicauan dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan. Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas. Suara burung tekukur pada pagi siang dan sore hari saling bersahutan begitu pula burung kutilang betapa indahnya kembali kealam di hutan kota bungkirit.
Pemandangan alam pagi hari ke sebelah timur adalah munculnya matahari pagi dan tersembulnya Gunung Slamet sedangkan pemandangan ke sebelah barat adalah Gunung Ciremai. Walaupun masih sesekali ada oknum masyarakat yang masih senang untuk berburu/memikat burung namun kami mencoba menyadarkan dengan menjelaskan bahwa di Kabupaten Kuningan telah diterapkannya Perda 10 tentang pelestarian ikan dan burung.
Setidaknya pada setiap pagi telah banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa lingkungan untuk menjadikan hutan kota bungkirit tempat oleh raga lari pagi, refleksi dan yang lebih penting menghirup udara segar yang jauh dari kebisingan dan aman bagi para pejalan kaki. Sesekali orang menguji ketangguhan fisik dan napas mencoba tanjakan bungkirit yang cukup melelahkan bagi pejalan kaki dan pengayuh sepeda.
Pada kegiatan lainnya beberapa sekolah telah mencoba memanfaatkan hutan kota bungkirit untuk menjadi tempat pendidikan lingkungan, memusyawarahkan kegiatan serta kegiatan lainnya, seperti halnya yang telah dilakukan oleh SMPN 2 Kuningan, SMPN 1 Kuningan dan Himpaudi Kecamatan Cigugur serta lembaga lainnya.
Menikmati malam panjang di kawasan hutan kota bungkirit melihat kerlap kerlip lampu di sekitar Kuningan kota terasa betapa indahnya, setidaknya sedikit memberi sentuhan kenyamanan dalam hati dan merupakan media untuk memberikan kesegaran yang sempurna. Selain kegiatan tersebut bagi sebagian kelompok pramuka malam hari dibungkirit dijadikan pula sebagai ajang pembinaan baik mental maupun fisik untuk hidup menjadi berarti dikemudian hari.
Namuh ada juga yang mengecewakan, ada sebagian oknum masyarakat yang sudah berani mencorat coret pada bangunan di kawasan hutan kota bungkirit walaupun sekarang sudah diperbaiki lagi, dan mudah-mudahan tidak terjadi lagi.
Hutan kota bungkirit merupakan ruang terbuka hijau yang diperuntukan untuk membuat rasa nyaman guna mendukung kejenuhan, kebisingan bagi masyarakat umum. Koleksi keanekaragaman hayati di hutan kota bungkirit sampai saat ini berjumlah ± 59 jenis tanaman baik yang berasal dari tanaman baru serta tanaman lainnya yang sudah sejak lama tumbuh dan dapat dipandang sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi, karena pada areal ini dapat dilestarikan flora dan fauna secara exsitu. Salah satu tanaman yang langka adalah nam-nam (Cynometra cauliflora). Dengan kondisi seperti ini dapat dijadikan sebagai hutan pendidikan mini untuk proses belajar mengenal lingkungan.
Post A Comment:
0 comments: