Terjadinya bencana yang menimpa korban di lokasi Bumi Perkemahan Ipukan
Desa Cisantana mendaptkan petolongan
dari RSUD’45 dengan menerjunkan langsung Tim Brigade Siaga Bencana
dengan melibatkan unsur rumah sakit sebanyak 110 orang. Malam yang dingin
dengan kondisi medan yang curam melintasi
semak belukar tidak menyurutkan semangat mereka untuk membawa korban ke ruang
darurat yang sudah disiapkan dengan dibangunnya tenda-tenda darurat dengan
semua kelengkapnnya.
Kejadian itu merupakan simulasi
rangkaian acara pengukuhan Tim Brigade
Siaga Bencana RSUD’45 Kabupaten Kuningan
di Bumi Perkemahan Ipukan Desa Cisantana. Dalam kesempatan itu Sabtu Malam (2/9/2017), tepatnya Pukul 24.00
WIB Bupati Kuningan, H. Acep Purnama,
SH. MH. terjun langsung melihat situasi pelatihan sekaligus melakukan
pengukuhan yang diawali dengan Upacara Siaga sekaligus pemberian atribut kepada
Tim Brigade sebagai tanda sudah berlangsungnya pelatihan tersebut.
Dalam laporannya Direktur RSUD’45 Kuningan dr. Hj. Tititn Suhartini
didampingi Wadir menyebutkan pasukan Tim Brigade Siaga Bencana sebanyak 110
orang dengan melibatkan komponen yang ada mulai dokter, keperawatan dan yang lainnnya. Pelatihan dilakukan selama 3 hari. 2 hari
sebelumnya dilakukan penangulangan bencana internal yang dilakukan di rumah
sakit. Malam ini terjun langsung
melakukan simulasi bencana external dengan melakukan evakuasi korban sekaligus
penanggulangan medis dengan menerjunkan para dokter langsung.
Ia mengatakan kegiatan ini tak lepas dari peran serta AKAR dan RAPI yang
membantu melakukan pelatihan penggulangan bencana alam. Kendati melelahkan
namun semangat Tim Brigade dapat di buktikan dengan terus mengikuti
arahan-arahan dari pelatih. Semoga
dengan dilakukannya pelatihan ini akan menjadi modal dasar untuk senantiasa
siap siaga menghadapi kondisi darurat kapanpun. Hal ini sebagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat.
Bupati Kuningan selaku Inspektur upacara mengatakan, Rumah Sakit dalam
keadaan bencana sekalipun, harus mampu mengelola bersama pelayanan sehari-hari
serta melayani korban akibat bencana, secara aktif membantu dalam penyelamatan
nyawa korban.
Bupati Kuningan menjelaskan, penanggulangan bencana ini memerlukan
pendekatan yang terpusat pada manusia berdasrkan prinsif keamanan manusia.
Dalam siatuasi bencana semua orang menjadi rentan, terutama para lansia,
penyandang disabilitas, dan ibu-ibu yang tengah hamil atau baru saja melahirkan.
Pemerintah perlu melibatkan warga dan komunitas rentan dalam perencanaan
penanggulangan bencana, agar kebutuhan kaum rentan dapat terakomodasi terutama
dalam situasi darurat.
“Adapun jenis kegawatdaruratan yang mungkin menimpa rumah sakit,
diantaranya bencana internal kebakaran, ledakan, tumpahan/bocoran bahan
berbahaya. Bencana external mayor musibah berakibat banyak korban. Bencana
menimpa rumah sakit atau masyarakat kebakaran,”ungkap Bupati Kuningan yang tetap
semangat kendati hari itu acara yang dihadiri sekitar 10 kegiatan yang
berlangsung mulai pagi hari.
Hadir dalam kesempatan itu mulai Direktur
RSUD 45, Pejabat Struktural, Ketua SPI, Komite Medik, Komite Keperwatan dan Tim
Brigade Siaga Bencana dan komponen lainnya yang ada rumah sakit berbaur langsung. Sehingga kekompakan begitu
tampak. Hal itu sejalan dengan yang diungkapkan Bupati Kuningan Indonesia
bekerjasama. Kuningan bekerjasama. RSUD ’45 bekerjasama maka Kuningan dengan
visi Mandiri, Agamis, dan Sejahtera akan terwujud dengan adanya bekerjasama. (Suhendara/Pubdok).
Post A Comment:
0 comments: