KUNINGAN-
Sebagai
daerah agraris, masyarakat Kabupaten Kuningan masih mengandalkan pertanian
sebagai soko guru utama mata
pencaharian. Karena itu, untuk meningkatkan hasil pertanian, Pemkab Kuningan
terus berusaha melakukan perbaikan secara irigasi.
Salah satunya yang diluncurkan oleh Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang (DPUPR) yakni Gerakan Membangun dan memlihara Irigasi Langsung
dengan Partisipasi Masyarakat (Gemilang SIMAS). Program ini bertujuan membantu
para petani dalam mencukupi kebutuhan aliran air di 67 titik.
Program tersebut dinilai cukup membantu masyarakat
khususnya bagi para petani di wilayah perdesaan. Dan kemarin (19/8) puluhan
kepala desa berdatangan ke Aula DPUPR untuk menerima bantuan program Gemilang
SIMAS. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati H. Acep Purnama,
S.H.,M.H. “Sebenarnya program Gemilang SIMAS bukan sekarang saja. Sebab
kagiatan ini sudah berjalan sejak 3 tahun yang lalu. Program ini berkaitan
dengan kegiatan infrastruktur irigasi. Kami memiliki 67 daerah irigasi, dengan
cakupan pelayanan kebutuhan untuk hampir 30 hektare sawah yang harus kita aliri
air”, papar Kepala Dinas PUPR Ir. H. Jajat Sudrajat, M.Si saat memberikan sambutan
pada acara penyerahan bantuan program Gemilang SIMAS di aula PUPR setempat,
selasa (19/9).
Kendati begitu, kata Jajat dalam mencapai target itu
cukup mengalami beberapa kendala. Sebab letak geografis di Kabupaten Kuningan
yang merupakan wilayah pegunungan, cukup mengganggu infrastruktur irigasinya. “
Dari daerah irigasi yang dimiliki, kami memiliki panjang saluran irigasi kurang
lebih 380 kilometer baik irigasi sekunder, primer dan tersier. Tingkat kerusakan
hampir 50 persen, rusak parah ada 20 persen, dan masih bisa diperbaiki sekitar
30 persen,. Dan ini harus menjadi perhatian pemerintah untuk perbaikannya, “
sebut pria yang akrab dipanggil Jajat tersebut.
Kebutuhan biaya perbaikan itu sendiri, lanjut dia,
diperlukan anggarab yang tak sedikit, namun dengan kemampuan yang terbatas.
Adanya program Gemilang SIMAS, pemerintah bersama masyarakat bersama-sama dalan
gerakan ini memelihara infrastruktur irigasi. “Hanya saja, Gemilang SIMAS ini
merupakan program terakhir di tahun ini. Ke depan, program serupa akan tetap
ada dengan nama yang berbeda yakni Gerbang Simas (Gerakan Membangun
Infrastruktur Bersama Masyarakat), disatukan dengan bidang kebinamargaan,”
terangnya.
Sementara Bupati H. Acep Purnama, S.H.,M.H menuturkan
program Gemilang SIMAS ini berkaitan dengan swasembada pangan, sekaligus
merupakan program terakhir di tahun ini. Namun, pemerintah daerah memiliki
program serupa yang lebih representatif dan kompleks, karena menyangkut kepada
semua jenis pembangunan. “Programnya nanti diubah menajdi Gerbang Simas. Jadi berbicara
infrastruktur itu ada jalan, jembatan, gang, lingkungan, drainase, dan semua
ada. Kenapa harus dilakukan, sebab pembangunan Kabupaten Kuningan tidak
terlepas dari besarnya partisipasi masyarakat. Kami tidak mungkin bisa
mengontrol semua pembangunan yang sudah dilakukan, “katanya.
Oleh karen itu, kata Bupati H. Acep Purnama, S.H.,M.H
dalam rangkaian pelaksanaan pembangunan operasional dan pemeriharaan jaringan
irigasi ini, agar dapat mencapai hasil maksimal maka diperlukan keterlibatan
dari semua elemen masyarakat, dengan menumbuh-kembangkan kehidupan gotong
royong dan partisipasi. Program ini dilakukan, melalui bantuan stimulan berupa
semen dalam pembangunan irigasi itu sendiri. “Pemerintah melibatkan masyarakat
dalam memperbaiki saluran irigasi. Cara ini sangat bagus agar masyarakat juga
merasa memiliki, dan ikut menjaganya. (IIP/pubdok)
Post A Comment:
0 comments: