Kondisi perlambatan
ekonomi yang dialami nasional dan global menuntut sebagian daerah untuk
melakukan koreksi terkait target pertumbuhan ekonomi, dalam upaya menyikapi
kondisi tersebut dibutuhkan kerja keras dan kejelian pemerintah beserta
stakeholder perekonomian guna melahirkan strategi dan inovasi.
“Strategi dan
antisipasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah membentuk forum pengembangan
ekonomi Jawa Barat yang disebut West Java
Incorporated (WJI),” sebut
Asisten Perekonomian Provinsi Jabar Ir. Yeri Yanwar, MM., saat membuka rapat
koordinasi dan Focus Grup Discussion
(FGD) bidang penanaman modal, Selasa (20/10/2014). di ruang rapat Purbawisesa.
Hadir Direktur
Pelayanan Fasilitas BKPM Endang, Asisten Deputi Kemenko Perekonomian Dr.
Erdirio, Managing Director Idea Marcomms
Dahlia, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs. Agus Sadeli, M.Si,
Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Drs. H. Lili Suherli. M.Si, Asisten
Pembangunan dan Kesra Nana Sugiana, M.Si.
Menurutnya, pertemuan
ini dipandang strategis sebagai sarana untuk meningkatkan investasi serta
menyikapi peluang-peluang investasi yang harus disikapi secara cepat oleh pihak
pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Jangan sampai kita menjadi penonton di tengah
pembangunan-pembangunan terutama di Provinsi Jawa Barat serta kemudian
tersisihkan oleh teman-teman dari negara-negara tetangga yang ikut berinvestasi
di Indonesia. FGD ini tidak hanya membicarakan investasi namun sejalan dengan
itu diharapkan dapat membicarakan bagaimana upaya-upaya peningkatan SDM
kemudian diharapkan menjadi solusi peningkatan diberbagai aspek,” harapnya.
Sementara itu
Sekretaris Daerah Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si berharap forum pengembangan
ekonomi Jawa Barat yang dibentuk satu tahun yang lalu melalui pergub Jabar
nomor 76 tahun 2014 dapat menjalankan fungsinya untuk mensinergikan peran
seluruh pihak terkait dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jawa
Barat.
“Bagi kami yang
terpenting di daerah adalah implementasi peran forum ini dalam melakukan
promosi berbagai kegiatan ekonomi UMKM serta program-program pemerintah daerah
melalui investor,” ungkapnya.
Sekda mengakui,
Kabupaten Kuningan memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan namun belum
sepenuhnya dikembangkan secara optimal, saat ini untuk pengembangan wisata di
Kabupaten Kuningan hanya tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana
Alokasi Khusus (DAK). “Kami berharap dengan adanya FDG ini dapat menjadi solusi
baik itu berupa bantuan permodalan maupun program sharing dan sebagainya.” ***beben.
Post A Comment:
0 comments: