Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945.
Meskipun terjadi
perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Pada tanggal 30 September
1965, terjadi insiden yang
dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini
sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa
penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan
kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut
merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi
komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan
peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.
Pada hari itu, enam
Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan
pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada
akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru
kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Setiap tahun setiap
tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Tahun 2012 Hari
Kesaktian Pancasila diperingati dengan tema “ Kesaktian Pancasila Tonggak
Negara Paripurna “. Tema tersebut sangat relevan dengan situasi kehidupan bangsa
Indonesia yang sedang membangun identitas diri sebagai bangsa, tetapi
pembangunan identitas diri itu rentan akibat ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan. Keutuhan bangsa sangat rentan dengan bukti banyaknya friksi, konflik
bahkan gerakan disintegrasi bangsa.
Di Kabupaten Kuningan
sendiri Hari Kesaktian Pancasila diperingati dalam sebuah Upacara yang
dilaksanakan di Halaman Setda dengan Inspektur Upacara H. Aang Hamid Suganda
Bupati Kuningan. Upacara yang dihadiri oleh Wakil Bupati H. Momon Rochmana,
Sekda H. Yosep Setiawan, Kepala Kejaksaan Refli, SH, Ketua Pengadilan Erwan
Toni, SH dan juga Dandim 0615 Letkol Kav. Sugeng Wakito Aji, berlangsung secara
sederhana namun tidak mengurangi kehidmatan dari makna kesaktian Pancasila.
Dalam sambutannya
Bupati H. Aang menyampaikan, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
mari kita jadikan Pancasila sebagai landasan tonggak Negara paripurna dan mari
kita amalkan bersama empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, keempat
pilar itu adalah pancasila, UUD 1945, semboyan Bhineka Tunggal Ika, dan
kerangka kedaulatan Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Dalam kesempatan
tersebut H. Aang juga mengajak kepada semua pihak untuk dapat memaknai
peringatan ini, sebagai momentum yang berharga untuk memantapkan karakter kita
sebagai segmen bangsa Indonesia dalam rangka meningkatkan semangat, Komitmen,
Integritas, dan loyalitas dalam rangka membangun karir dan meningkatkan
partisipasi, produktivitas kinerja yang sangat diperlukan untuk memajukan
institusi sesuai dengan porsi kewenangan, hak serta tanggungjawab kita
masing-masing. Ajak Aang.
Dalam kesempatan
tersebut diserahkan juga bantuan untuk para korban kebakaran di wilayah
Kabupaten Kuningan oleh Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda. ( DOniS )
Post A Comment:
0 comments: