Ikatan Keluarga Minang Tuah Sakato (IKMTS), Minggu (3/10) bertempat di gedung Sanggariang menggelar acara silaturahmi antar warga Minang se-Kabupaten Kuningan, sebanyak 780 orang warga minang ikut hadir dalam acara tersebut.
Turut menghadiri Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos, Wakil Bupati Kuningan Drs. Momon Rochmana, MM, Kapolres Kuningan Dra Hj Yoyoh Indayah, MSi, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan H. Acep Purnama, SH. MH, Kasat Reskrim AKP Sukirman serta undangan lainnya.
Pada kesempatan itu upacara adat minangpun digelar untuk penyambutan orang nomor satu di Kota Kuda serta Bupati Aang didaulat mengenakan topi adat khas warga Minang yang menandakan bahwa bupati Aang telah diakui sebagai warga minang.
Ketua IKMTS AKP Sukirman mengatakan, acara silaturahmi antar warga minang ini sengaja diadakan untuk tetap menjaga dan mempererat tali silaturahmi diantara warga minang, tercatat warga minang di Kabupaten Kuningan sebanyak 150 kepala keluarga yang berprofesi sebagai pedagang, pegawai negeri sipil dll.
Menurutnya, warga minang yang ada di Kabupaten kuningan sepenuhnya akan mendukung program-program kerja yang sedang dilakukan oleh pemerintah daerah juga akan terus mempererat hubungan silaturahmi antara warga minang dengan warga asli Kuningan.
Sukirman mengakui, kiprah Bupati Aang dalam pembangunan Kabupaten Kuningan sangat nyata juga dapat dirasakan langsung oleh warga minang khususnya dan warga asli kuningan pada umumnya,”Kami akan sangat senang membantu program pembangunan di Kabupaten Kuningan khususnya di bidang sosial,” Ungkapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, sebelum acara ini digelar kemaren pihaknya telah mengadakan acara pengumpulan dana sehingga terkumpul uang sebanyak 120jt yang diperuntukkan bagi korban bencana gempa yang ada di padang pariaman Sumatra barat.
Sementara itu Bupati Aang merasa bangga karena telah diakuinya Ia sebagai warga minang yang mengisyaratkan hubungan antara warga minang dengan warga asli Kuningan terjalin dengan baik,”Saya merasa tidak aneh lagi bergaul dengan warga minang karena saya sering berada di Sumatra Barat untuk tour sepak bola dan sering berjalan-jalan disana,” Ujarnya.
Menurutnya, iklim dan kontur tanah di Sumatra barat tidak jauh berbeda dengan di Kabupaten Kuningan sehingga tidak salah apabila warga minang dapat cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi daerah Kuningan juga dengan adanya petuah minang yang mengatakan “Dimana tanah dipijak disitu langit dijunjung”,mengisyaratkan bahwa warga minang dapat cepat beradaptasi dengan daerah tempat mereka berdomisili serta selalu menjunjung dan menghormati adat istiadat warga setempat.
Lebih lanjut Ia mengatakan, budaya merantau warga minang tidak jauh berbeda dengan warga Kuningan yang banyak merantau ke kota untuk berdagang setelah sukses di kota mereka kembali Ke Kuningan untuk membangun.
Perbedaan kultur budaya antara warga minang dengan warga asli Kuningan senantiasa dijadikan keragaman budaya yang dapat mempererat tali silaturahmi diantara keduanya, terkait dengan musibah alam gempa yang terjadi di padang pariaman warga kuningan juga membantu dengan mengirim 100 orang warganya untuk membantu membangun kembali sarana dan prasarana yang telah hancur.
Bupati Aang berpesan, warga Kuningan akan menyambut dan menerima pendatang dari suku manapun namun Ia berharap tidak membawa kebiasaan negative, seperti sekarang di Kuningan marak yang membuat dan mengkonsumsi tuak sehingga dapat mengganggu dan jelas sangat merugikan warga Kuningan.(Bn)
Post A Comment:
0 comments: