Penyelenggaraan Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2010 dilaksanakan di Kabupaten Kuningan. Untuk pesertanya dikuti 20 kabupaten dan 6 Pemerintahan Kota. Berlokasi di Open Space Galery Linggarjati Kuningan, Rabu (30/6). Kegiatan ini dimeriahkan juga dengan menggelar pameran produk dan promosi hasil-hasil karya insan pertanian yang ada di daerahnya masing-masing.
Diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Peringtan Hari Krida Pertanian (HKP) ke -38 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 ini, memiliki tema Meningkatkan Produksi dan Nilai Tambah Hasil Pertanian yang Berdaya Saing untuk Mewujudkan Petani Jawa Barat yang Sejahtera. Turut hadir Pimpinan DPRD beserta Unsur Pimpinan Daerah Provinsi Jabar, Bupati Kuningan beserta Para Bupati dan Walikota se-Jawa Barat, Pimpinan DPDR beserta Unsur Pimpinan Daerah Kab. Kuningan. Kepala Dinas Pertanian Kepala OPD terkait .
Menurut Ahmad Heryawan, Jawa Barat memiliki potensi sumber daya pertanian yang sangat besar. Hal ini terlihat dari luas areal sawah yang mencapai sekitar 900.00 Ha, areal perkebunan sekitar 500.000 Ha, areal hutan sekitar 800.000 Ha, areal perikanan darat sekitar 200.000 Ha, areal perikanan laut sekitar 154.000 Ha.
“Kondisii tersebut juga diperkuat oleh besarnya sumber daya manusia pertanian Jabar sebagai faktor penunjang utama, dimana komposisi masyarakat Jabar yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60 persen,” ungkapnya dihadapan Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Jawa Barat, Ketua Kelompok Tani Andalan (KTHA), Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Para Ketua Kelompok Tani gabungan Kelompok Tani Jawa Barat.
Untuk itu Dia mengharapkan, pembangunan sektor pertanian senantiasa menjadi focus concern dalam pembangunan bidang ekonomi Jabar. Khususnya dengan mengoptimalkan berbagai potensi lokal yang ada guna meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil pertanian yang berdaya saing. Sehingga diharapkan bermuara pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani di Jabar.
Disebutkannya, adapun beberapa komoditas pangan yang menunjukan peningkatan produksi cukup berarti pada tahun 2009, diantaranya padi jumlah produksi mencapai 11 juta Ton lebih atau naik sekitar 11, 6 %, daging jumlah produksi 524 Ribu Ton atau naik sekitar 9, 19 %, Telur mencapai 166 Ribu Ton atau naik sekitar 1, 58 %, Susu mencapai 255 Ribu Ton atau naik sekitar 5, 47 %, dan Ikan mencapai 659 Ribu Ton atau naik 6, 62 %.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya harga pangan dunia, adanya pengaruh pemanasan global warning, adanya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan persaingan penggunaan bahan pangan untuk keperluan bio-energi.
Kaitan dengan hal ini Gubernur Jabar mengatakan, akan berpengaruh untuk mewujudkan ketahanan pangan yang dicirikan dengan terpenuhinya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu, aman merata dan terjangkau oleh setiap anggota rumah tangga, tentunya juga akan menghadapi kendala dan tantangan yang tidak semakin mudah.
Untuk mengatasi kendala dan tantangan ini, Gubernur Jabar mengungkapakan 3 syarat utama yang harus dibangun diantaranya, menjaga dan memperkuat kemandirian kita, karena kemandirian adalah dasar dari kekuatan, ketahanan dan kemampuan kita untuk terus maju.
Disamping itu, harus memilki daya saing yang tinggi di era globalisai yang sarat dengan persaingan. Hal ini dicirikan dengan masyrakat pertanian yang produktif dan inovatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, cerdas dalam mengambil peluang, serta berani menghadapi perubahan.
“Kita juga harus mampu membangun dan memiliki peradaban yang maju dan mulia, dengan membangun karakter masyarakat yang luhur dan terhormat, memiliki etos kerja yang tinggi, mempererat tali persaudaraan dan kerukunan, serta peduli terhadap kelestarian alam,”jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda menjelaskan, pertanian merupakan tulang pungung perekonomian masyarakat Kabupaten Kuningan dimana sektor pertanian secara perumpumpunan meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan ini. Penyumbang terbesar terhadap produk domestic regional bruto (PDRB), yakni sebesar Rp. 1, 26 triliun dari Rp. 3, 61 Triliun PDRB Kuningan
Untuk menujang peningkatan pertanian Bupati Kuningan mengungkapakan bahwa telah dibentuk BP4K sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006, dengan harapan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan akan lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Diungkapkan Bupati Kuningan, Hari Krida merupakan hari bersyukut kepada Allah SWT, atas limpahan riziki dari hasil usaha tani yang telah diberikan kita kepada semua. Untuk itu kita harus senantiasa berupaya juga meningkatkan produktivitas usaha.
Ketika melakukan penyerahan penghargaan kepada para petani, kelompok tani dan petugas yang berprestasi, Gubernur Jabar berharap dapat menjadi motivasi untuk terus memajukan sektor pertanian Jawa Barat. Adapun prestasi yang diraih meliputi, kelompok budidaya ikan, kontes sapi potong, kontes sapi perah, kontes Domba Garut, kontes Kambing PE, petani bidang Hortikultura, Bidang Agri Bisnis, pengawas benih tanaman, petugas pelayanan informasi pasar terbaik. Untuk Kuningan sendiri Prestasi yang di raih.
Dalam kegitan ini dilakukan pula pelaksaan Upacara pembukaan yang dibuka secara langsuang oleh Gubernur Jawa Barat, temu wicara antara Kontak Tani – Nelayan Andalan se Jawa Barat, gelar pameran produk dan promosi hasil-¬hasil karya insan pertanian dari 26 Kabupaten Kota, Rembug Tani, Karya Wisata ke obyek pertanian dan pagelaran seni tradisional dan hiburan rakyat. (N).
Asalamualaikum....
BalasHapussebelumnya maaf mengganggu!, saya mau tanya apakah di kantor Dinas Pertanian membuka pekerjaan bagi mahasiswa/mahasiswi yang akan melaksanakan magang mandiri?, saya Devi anak mahasiswi IPB ingin melakukan magang Mandiri di Dinas Pertanian khususnya di Kuningan Jabar. Tolong kasih informasinya. terimakasih!