Kabupaten Kuningan tahun ini mendapatkan kepercayaan dan kehormatan sebagai penyelenggara Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2010 dengan mengambil tempat penyelenggaraan utama di lokasi Open Space Galery Linggarjati Kuningan dimana waktu pelaksanaannya mulai dari tanggal 30 Juni sampai dengan tanggal 2 Juli 2010. Peserta Hari Krida Pertanian ke 38 ini diikuti oleh 20 kabupaten dan 6 Pemerintahan Kota yang di perkirakan berjumlah 893 orang, terdiri dari 293 perserta dan pendamping, 500 orang undangan dan 100 orang panitia.
Hari Krida Pertanian yang ke 38 tingkat Provinsi Jawa Barat mempunyai tema " Meningkatkan produksi dan nilai tambah produk pertanian yang berdaya saing untuk mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang sejahtera ".
Menurut Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kuningan Ir. H. Dodi Nurocmatudin, MP., Hari Krida Pertanian (HKP) bagi sebagian masyarakat pelaku di sektor pertanian mungkin tidak akan merasa asing, tapi bagi sebagian orang awam mungkin bertanya, apa yang dimaksud dengan Hari Krida Pertanian ? secara lebih luas.
Dia menuturkan peringatan ini merupakan bentuk rasa syukur dari masyarakat/insan pertanian yang didalamnya ada Petani, Nelayan, Pengusaha yang bergerak disektor pertanian dan Pemerintah (pegawai pertanian). Representasi dari bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Atas Rahmat dan Karunia-Nya, serta Nikmat atas Limpahan kekayaan alam yang diberikan kepada Bangsa Indonesia, alamnya yang melimpah berupa daratan dan lautan, lembah dan ngarai serta sungai, keanekaragaman flora maupun fauna, musim yang lengkap sepanjang waktu, Indonesia di juluki sebagai daerah Agraris, daerah maritim dan kepulauan, julukan Indonsesia sebagai " Jambrud Khatulistiwa Yang Terhampar Permadani emas Hijau" sangatlah populer di kalangan pars penyair negeri.
" Tak kalah pentingnya bahan-bahan mineral yang diolah oleh masyarakat pertanian dan di manfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia tentunya harus di syukuri oleh seluruh masyarakat dan bangsa, "katanya.
Selain sebagai hari bersyukur pada Hari Krida Pertanian ini, Dia juga mengatakan pada hakekatnya Hari Krida Pertanian merupakan hari mawas diri dari seluruh stake holder insan pertanian terhadap kehilapan, kelemahan serta kekurangan yang telah dilakukan pada masa-masa sebelumnya dalam pengelolaan sumber daya pertanian
Diugkapkannya, tidak sedikit somber daya lahan pertanian dan sumberdaya pertanian lainnya mengalami kemunduran, kerusakan sehingga mengakibatkan tidak optimalnya pengembangan potensi sumberdaya yang dibutuhkan manusia.
Ketidak aripan dan ketidak bijaksanaan manusia dalam menggunakan teknologi, memberi efek rusaknya tatanan kehidupan mahluk lainnya, contoh dalam penggunaan pestisida yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan, penggunaan pupuk buatan yang melebihi rekomendasi anjuran, penggunaan bahan lain yang bukan peruntukannya seperti penggunaan peledak, racun, strum dalam pencariaan ikan berdampak menimbulkan kematian jenis-jenis ikan lain, matinya jasad-jasad hidup serta rusaknya habitat hidup ikan serta satwa lain.
Untuk itu melalui moment Hari Krida Pertanian (HKP) saatnya semua pihak melakukan renungan untuk mengakui dan menyadari kekurangan, kelemahan serta berjanji untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang,"harapnya.
Dan tak kalah pentingnya hakekat lain dari peringatan Hari Krida Pertanian ( HKP ) dijelaskan Kepala BP4K, yakni merupakan manifestasi insan pertanian untuk mlakukan Darma Bhakti, Darma Bhakti di maksudkan sebagai bentuk toleransi dan kepedulian kepada sesama serta kepada alam lingkungan. Banyaknya kerusakan yang di timbulkan karena ulah dan perbuatan manusia seperti bencana banjir, longsor dan gempa merupakan contoh-contoh diantaranya.
Disebutkannya, jenis Kegiatan yang akan dilaksanakan pada pelaksanaan Hari Krida Pertanian, diantaranya pelaksaan Upacara pembukaan yang akan dibuka secara langsuang oleh Gubernur Jawa Barat, temu wicara antara Kontak Tani – Nelayan Andalan se Jawa Barat, gelar pameran produk dan promosi hasil-¬hasil karya insan pertanian dari 26 Kabupaten Kota, Rembug Tani, Karya Wisata ke obyek pertanian dan pagelaran seni tradisional dan hiburan rakyat.
Obyek-obyek wisata yang dijadikan alternatif pilihan diantaranya lokasi pengolahan Bawang Goreng Desa Ciloa Kecamatan Kramatmulya, Lokasi pengembangan Tanaman Jambu Merah Desa Pajambon Kecamatan Kramatmulya, Lokasi pengolahan Pasteurisasi Susu Sapi Desa Cigugur Kecamatan Cigugur, Pemeliharaan Ternak Ayam Boras, Lokasi Pembenihan Ikan di Balai Benih lkan (BBI) Desa Karang tawang Kecamatan Kuningan, Pembuatan Tape Ketan Mas Hero dan lbu Misrah di Cigugur, Lokasi Pengolahan Jeruk Nipis Peras (JNP) Pa Kardono Ciawigebang, Lokasi Pengolahan Ubi Jalar PT Galih Estetika Bandorasawetan Cilimus, Obyek pusat belanja makanan Khas Kuningan Jalan Lingkar Cijoho dan Ibu Diah Bojong Cilimus, Lokasi Terapi lkan Nilem Cigugur, Pemandian air panas Sangkanurip, Obyek wisata Waduk Darma dan Gedung Sejarah /Naskah Linggarjati.
Pada saat penyelenggaraan Hari Krida Pertanian pihak yang akan hadir adalah Gubernur Jawa Barat, Instansi Pusat/Kementrian Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Bupati seluruh Kabupaten, Wali Kota se wilayah Provinsi Jawa Barat, Undangan – undangan lainnya seperti unsur Muspida, DPRD, Kepala SOPD tingkat Provinsi Jawa Barat dan Tingkat Kabupaten, Kepala SOPD Kabupaten Kuningan, Masyarakat Pemerhati Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Instansi Perbankan, BUMD dan Asosiasi Profesi.
Puncak penutupan Hari Krida Pertanian akan dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2010 yang akan di tutup secara resmi oleh Bupati Kuningan. Dengan harapan melalui penyelenggaraan Hari Krida Pertanian yang di laksanakan di Kabupaten Kuningan para pihak terkait dengan penyelenggaraan, peserta dapat memperoleh kesan yang mendalam terhadap makna hakekat dan tujuan pelaksaan Hari Krida, even-even yang dilaksanakan, serta tempat penyelenggaraan untuk melakukan tindak lanjut pembangunan sektor pertanian pada tahun-tahun mendatang lebih baik lagi. (N)
Post A Comment:
0 comments: