International Angklung
Festival Kuningan 2018 dalam rangka memperingati 72 tahun Perundingan
Linggarjati, 8 tahun Hari Angklung Sedunia dan 2 tahun Kabupaten Kuningan
sebagai Kabupaten Angklung dihalaman Gedung Perundingan Linggarjati, Sabtu
17/11 berhasil membius para penonton yang hadir menyaksikan acara tersebut.
Penaampilan dari Samba
Sunda, group angklung yang sudah malang melintang didunia hiburan tanah air
menjadi sajian yang cukup menarik karena alunan musik modern yang dipadukan dengan
angklung dan musik tradisional lainnya menjadi satu irama yang sangat enak
didengar. Ditambah dengan merdunya suara penyanyi Rita Tila dan Rizzy BP5
berhasil membius para penonton yang ikut larut dalam musik tersebut dengan
menggoyang-goyangkan tubuh mengikuti alunan musik.
Selain itu tampil juga
group musik SMP Yos Sudarso, dan SMAN 3 Kuningan yang merupakan juara Festival
Angklung Kabupaten Kuningan. selanjutnya peserta dari Universitas Trisakti
Jakarta dan KABUMI UPI Bandung turut serta memeriahkan Festival International
yang baru dilaksanakan pertama kali di Kabupaten Kuningan.
Para peserta dari berbagai
negarapun tak mau ketinggalan menampilkan kebolehannya memainkan Angklung,
tercatat ada beberapa negara yang ikut ambil bagian seperti Arumba Hirosima
Japan, Alberia, Spanyol, Slovakia, Bangladesh, Filiphina, Kazakstan serta masih
banyak lagi.
Bupati Acep Purnama dalam
sambutannya mengatakan, International Angklung Festival Kuningan 2018 ini diharapkan
nantinya akan menjadi agenda rutin tahunan yang diadakan di Kabupaten Kuningan
sebagai Kabupaten Angklung. Pemerintah Kabupaten Kuningan juga berharap ini
akan menjadi destinasi wisata baru bagi Kabupaten Kuningan yang didukung oleh
Pemprov Jawa Barat dan Kementerian Pariwisata.
Acep juga mengatakan
Pemerintah berencana akan membangun museum angklung di Kabupaten Kuningan yang
bertujuan untuk mengingat dan mengenang Daeng Sutigna sang pencipta Angklung yang merupakan
pituin orang Kuningan.
Kedepan masyarakat
Kabupaten Kuningan dapat mengenal sejarah angklung serta dapat memainkan
angklung sebagai warisan leluhur kita. Ini sudah dilakukan upaya-upaya dengan
memasukan ekstra kulikuler angklung pada jenjang pendidikan dari mulai sekolah
dasar sampai dengan menengah atas, dan diharapkan juga para mahasiswa-mahasiswi
yang ada di Kabupaten Kuningan dapat menampilkan kesenian angklung dalam setiap
event kegiatan-kegiatan dikampus agar angklung menjadi ikon Kabupaten Kuningan.
tutup Acep.
Post A Comment:
0 comments: