Majelis
Ulama Indonesia (MUI) kabupaten kuningan bekerjasama dengan DKM syiarul islam,
Pemerintah daerah kabupaten kuningan, Kementrian Agama Kabupaten kuningan serta
Kepolisian Resort Kuningan menggelar do’a bersama atau istigotsah. Rabu (25/7)
bertempat di masjid Syiarul Islam.
Ikut
menghadiri Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, wakil bupati kuningan H.
Momon Rochmana, MM, Ketua MUI Kuningan K.H Hafidin Ahmad, Kepala Kementrian
Agama Kuningan Drs. H. Agus Abdul Kholik, MM, serta Ibu-ibu majelis ta’lim.
Ketua
MUI Kyai H. Hafidin Achmad, mengatakan, seiring dengan pelaksanaan ibadah shaum 1433 H kegiatan Istigotsah rutin di Kuningan ini sudah dilaksanakan
sejak tahun 2006, dengan jeda waktu 3 bulan sekali. “Mudah-mudahan kedepan bisa
dilaksanakan lebih sering lagi dan juga mengharapkan adanya keinginan dari masyarakat Kuningan untuk
mengikuti Istigosah dengan jumlah lebih
banyak lagi,” Ungkapnya.
Dengan
dilaksanakannya kegiatan istigotsah ini lanjut Ia, dapat meningkatkan mutu amal
ibadah, terhindar dari musibah serta terwujudnya situasi yang aman, tentram dan
damai sehingga pembinaan keimanan harus terus ditingkatkan.
Lebih
lanjut Ia mengatakan, istigotsah kali ini diharapkan dalam pelaksanaanya lebih
dimantapkan lagi yaitu dengan diawali shalat hajat dengan harapan situasi dan
kondisi masa depan lebih baik lagi.
Sementara
itu Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengatakan, Istigotsah ini dapat
dijadikan sebagai wahana penyerahan batiniah yang tulus kehadirat Allah SWT
agar bangsa kita pada umumnya dan khususnya masyarakat kabupaten kuningan
selalu terhindar dari berbagai macam ujian, bencana, kehidupan yang tentram,
harmonis berada dalam naungan dan lindungan Allah SWT.
“Mari
kita mensyukuri makna yang terkandung dalam menjalankan ibadah shaum dengan
merapatkan barisan guna lebih memperkokoh kebersamaan serta senantiasa
membersihkan jiwa yang dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan”, Ujarnya.
Menurutnya,
melalui kegiatan istigotsah ini diharapkan mendapat ridho, naungan dan
perlindungannya. “Betapapun hebatnya kemampuan manusia, semuanya tak berarti
apa-apa dihadapan Allah SWT yang maha kuasa”, Ungkapnya.
Lebih
lanjut Ia mengatakan, sebagai orang yang beriman, lisan dan hati harus
senantiasa terbimbing dijalan yang mulia, baik disaat mendapatkan kenikmatan
ataupun sebaliknya. Ketika berhadapan dengan cobaan dan ujian, semua itu
hendaknya selalu diwarnai dengan do’a tulus baik secara pribadi maupun
berjamaah, demikian pula, ketika kita memperoleh nikmat dan kebahagiaan,
sehingga kegiatan istigotsah ini merupakan upaya batiniah dan menggugah hati
kita serta masyarakat muslim agar lebih banyak bertafakur, tawadhu dan tawakal
atas semuanya yang terjadi dan berlangsung disekeliling kita. (Beben)
Post A Comment:
0 comments: