Humas Setda
Kuningan-Pemerintah Kabupaten Kuningan telah mengeluarkan surat tugas melalui Bagian
Kesra Setda, menugaskan seluruh Kepala SKPD dan Kepala Bagian Lingkup Setda untuk
menjadi pembina upacara bendera hari senin dalam rangka memberikan pembinaan tentang bahaya narkoba dan etika pergaulan
sehari-hari agar terhindar dari perbuatan tidak terpuji, Menangkal Hoax dan
sosialisasi pemilihan umum serentak tahun 2019 kepada seluruh siswa SMA dan SMK
se-Kabupaten Kuningan. Senin (15/4/2019).
Pada kesempatan
tersebut Kepala Bagian Humas Setda Dr. Wahyu Hidayah, M,Si yang diberikan kesempatan
menjadi pembina upacara di SMAN 1 Lebakwangi menyampaiakan kebanggaannya dapat
berdiri menjadi pembina upacara yang menjadi bagian dari sekolah yang akan
menghasilkan generasi Tangguh, generasi yang pantang menyerah, dan generasi
yang penuh solusi.
Dalam membuka amanatnya
Wahyu terlebih dahulu dibuka dengan membacakan pantun sebagai bentuk
perkenalannya pada seluruh peserta upacara yaitu “Hayam Kalkun eta namina, Meser
kendi kangge wadah uyah, Assalamualaikum kasadayana, Ti abdi Wahyu Hidayah”.
“Tantangan
globalisasi dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat dan arus informasi
yang mudah diperoleh menjadikan kita harus memilki kemampuan untuk menyaring,
memilah dan memilih informasi tersebut dengan baik untuk dikonsumsi. Jangan sampai
semua informasi kita serap dan kemudian disebar kembali dilingkungan kita tanpa
sumber yang jelas, selain itu berharap untuk semua pihak termasuk seluruh
pelajar untuk dapat menangkal berita bohong atau Hoax dengan upaya jangan
langsung mempercayai informasi yang belum jelas sumbernya,” ujar Wahyu.
Menurutnya dalam
menangkal Hoax, Wahyu sekaligus mensosialisaikan fungsi humas dan berpesan
untuk selalu memviralkan kabar baik terkait keberhasilan dan prestasi yang
diaraih khususnya di lingkungan sekolah. Selain itu dalam penggunaan media
sosial harus lebih berhati-hati untuk tidak menyebarluaskan pendapat ujaran kebencian. Bahwa menurut
hasil riset 61% berita hoax beredar, maka dari itu pada seluruh pelajar untuk
selalu meningkatkan budaya literasi dan memahami isi berita yang beredar mengenai kebenaran sumber
yang jelas, karenanya generasi milenial menjadikan media sosial menjadi tempat
utama memperoleh berita.
“Di era
teknologi super canggih satu sisi berdampak positif, semua akses menjadi murah
serta mudah. Sebaliknya berdampak negatif karena tak sedikit digunakan oleh
orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Dalam situasi seperti itu, kembali
kepada kita untuk membina, mendidik, memberikan pemahaman kepada anak-anak
untuk bijak menggunakan alat komunikasi tersebut. Hal itu peran kita untuk
membimbing anak-anak agar tidak melakukan kebiasaan buruk yang akan merugikan
pada dirinya sendiri maupun keluarga,” pungkasnya.
Lanjut Wahyu, menghimbau
mengenai bahaya narkoba, menurut survei bahwa 50 orang mati yang diakibatkan
oleh penggunaan obat-obat terlarang narkoba. Maka dari itu pemerintah wajib mensosialisasikan
bahaya narkoba di kalangan pelajar, karena di masa remaja dan sekarang,
mempunyai rasa keingintauan dan rasa ingin mencoba yang tinggi. Untuk semuanya jangan
sampai terjerumus pada hal-hal yang negatif, karena kerugian pecandu narkoba
baik materi maupun menyebabkan ketagihan dan akan berperilaku menyimpang, yang
hal ini akan rusaknya sebuah generasi bangsa yang disebabkan oleh narkoba
selain itu rusaknya sistem ketahanan tubuh sekaigus melanggar hukum negara
maupun hukum agama.
Sambungnya terkait dengan menjelang pemilihan umum serentak tahun 2019, sekaligus mensosialisasikan dengan memberikan wawasan mengenai pemilu bagi pemilih pemula di sekolah SMA/SMK, dimana 2 hari lagi bangsa
Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi pemungutan suara pemilihan umum.
“Pemilu yang
kita harapkan adalah pemilu damai, pemilu yang gembira dan pemilu yang aman,
maka untuk mewujudkan hal itu perlu langkah kongkrit dari seluruh masyarakat
diantaranya unutuk menggunakan hak pilih pada waktunya bagi yang sudah memiliki
hak pilih sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pemerintah
yang demokratis, sebarkan kedamaian dan persatuan bangsa, serta percayakan
kepada penyelenggara pemilu untuk melaksankana tugasnya dengan baik professional
dan adil”, Pungkas Wahyu.
Di akhir
amanatnya Wahyu menyampaikan Visi dan Misi Kabupaten Kuningan MAJU (Ma'mur, Agamis, Pinunjul Berbasis Desa Tahun 2023) pada seluruh peserta Upacara dan menutup dengan menggunakan pantun sekaligus untuk
menghibur peserta upacara, yaitu “Pak taufik memakai kopiah, Koppiah dijahit
yang utuh, Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamualaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh,”. (Dimas/Pubdok).
Post A Comment:
0 comments: