KUNINGAN – Bunda PAUD Kabupaten Kuningan, Hj. Ika Acep Purnama menghadiri Kegiatan
Sosialisasi dan Harmonisasi Bunda PAUD Tahun 2019, di The Sultan and Residence Jakarta, Senin
(01/04/2019) malam. Kegiatan dengan tema Memantapkan Peran Bunda PAUD dalam
Pengembangan SDM Indonesia Sejak Usia Dini, diikuti oleh Bunda PAUD Seluruh
Indonesia.
Dalam
kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari senin-selasa 1-2 April 2019,
dibagi dalam beberapa rangkaian acara. Pada hari pertama, menghadirkan pemateri,
Anggota Bidang I OASE KK, Ibu Suryan Widati Muhadjir Effendy, SE., MSA. Ak. CA
Peran Bunda PAUD dengan tema Peran Bunda PAUD.
Bunda PAUD memiliki peran sentral bagi
pembangunan karakter suatu bangsa. Karena usia keemasan anak dimulai sejak
lahir hingga usia enam tahun. Sehingga sangat penting untuk menanamkan
nilai-nilai kejujuran dan integritas saat periode itu. Sejatinya anak lahir dalam kondisi suci. "Semua
tergantung bagaimana lingkungan membentuk karakternya
“Karakter anak
dibentuk dalam lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan. Di lembaga pendidikan
PAUD, guru memegang peran sentral membentuk karakter generasi penerus bangsa. Maka
dari itu, profesi guru jangan sekadar menjadi pekerjaan, tapi harus menjadi
pelukis masa depan bangsa," ujarnya.
Kemudian
Pemateri kedua adalah, Ketua Bidang I Bidang OASE KK, Ibu Dr. Ratna Megawangi
dengan tema, Pendidikan Holistik Berbasis Karakter OPHBK). Ia mengatakan, karakter merupakan kunci kemajuan bangsa yang
harus dibangun sejak anak usia dini, sehingga dapat melahirkan generasi yang
baik dan unggul.
“Karakter adalah yang menentukan nasib seluruh bangsa,
karakter baik nasib sebuah bangsa pun juga akan menjadi baik. Pendidikan di
Indonesia tidak hanya pada pendidikan akademik saja, namun juga harus lebih
memprioritaskan pendidikan karakter. Agar meminimalisir kejahatan, kenakalan
dan pergaulan bebas pada generasi muda saat ini,” katanya.
Ratna menjelaskan, emosi negatif sangat berpengaruh besar
terhadap karakter dan perkembangan anak, emosi negatif juga dapat merusak
struktur otak anak yang tumbuh pesat.
“Jika emosi negatif ini tidak kita hilangkan pada diri
anak, pengetahuan tentang moral sebanyak apapun tidak dapat menjadikan manusia
berkarakter atau berakhlak mulia,” katanya.
Solusi yang efektif dengan mengubah cara didik pola asuh
pada anak dengan menciptakan emosi positif dari keluarga, sekolah dan
lingkungan dengan menimbulkan rasa cinta, kasih, sayang, aman, dihargai,
semangat, dan bahagia merupakan kunci jiwa sehat akhlak mulia berkarakter. (handy).
Post A Comment:
0 comments: