Peningkatan
kemampuan daerah dalam melaksanakan pembangunan diera otonomi daerah ditentukan
salah satunya oleh kualitas perencanaan yang disusunnya. Perencanaan
pembangunan yang dikelola oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
secara konsisten berupaya meningkatkan mutu baik dari sisi proses penyusunan
maupun produk dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Anugerah
Pangripta Nusantara kepada Kabupaten/Kota terbaik di Jawa Barat langsung
diberikan oleh Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan kepada para Kepala
Daerah. Dari Kuningan, hadir Wakil
Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, S.H.,M.H; Ketua DPRD Rana Suparman, S.Sos;
Sekretaris Daerah Yosep Setiawan, M.Si; dan Kepala BAPPEDA Kabupaten Kuningan
Drs. H. Maman Suparman, MM beserta jajarannya.
“Alhamdulillah, hari ini di acara Musrenbang
Provinsi, saya menerima penghargaan Pangripta Nusantara. Kuningan ada pada
posisi ke 3 dari 28 kabupaten/kota se Jawa Barat. Sebuah prestasi yang patut kita banggakan,
saya berharap kinerja BAPPEDA menjadi motivasi bagi seluruh jajaran aparatur
Pemerintah Kabupaten Kuningan untuk mendukung pencapaian target besar agenda
reformasi birokrasi yaitu mewujudkan kualitas pemerintahan yang bersih, bermutu
dan akuntabel ” Demikian disampaikan Wakil Bupati Kuningan H. Acep Purnama,
S.H.,M.H di sela-sela acara.
Sekretaris
Daerah, Drs. H. Yosep Setiawan menyampaikan pencapaian mutu perencanaan yang
baik akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi tercapainya pembangunan
yang tepat sasaran, berdaya ungkit tinggi bagi pencapaian target visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Kuningan, mencapai Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera
2018.
“Penyusunan perencanaan dalam bentuk Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016, Kabupaten Kuningan masuk dalam 3
besar kabupaten dengan perencanaan terbaik di Provinsi Jawa Barat” jelas Kepala
Bappeda Kab.Kuningan Drs. H. Maman Suparman, MM yang didampingi oleh Sekretaris
Ir. Usep Sumirat dan Kasubag Program Bappeda Rinekawiati Soelaeman, M.T.,M.PP.
Penilaian
Pangripta Nusantara dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu penelaahan dokumen oleh Tim Penilai Provinsi
(Tim Independen dari ITB dan UNISBA; Komite Perencana dan Bappeda Provinsi Jawa
Barat). Tahap selanjutnya adalah
verifikasi lapangan, mendengarkan langsung expose tentang proses perencanaan
yang dilakukan di Kabupaten Kuningan serta melakukan tanya jawab langsung
dengan para stakeholders yang ada, yaitu Bappeda, DPRD, SKPD, Perguruan Tinggi
UNIKU, Kecamatan, Desa, LSM dan pelaku usaha.
Yosep
Setiawan lebih jauh menyampaikan penerapan perencanaan partisipatif dan
berbasis pemanfaatan teknologi, khususnya IT adalah upaya bersama untuk
menyiapkan sistem dan SDM aparatur daerah yang siap menghadapi tantangan baik
skala lokal, nasional maupun global.
Post A Comment:
0 comments: