Bawang merah merupakan salah satu komoditi sayuran yang memiliki potensi pasar cukup terbuka, namun produksinya belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh kualitas benih yang ditanam kurang bagus yaitu dalam hal pemurnian varietasnya.
Kemudian, ketersediaan bibit bawang merah yang berkualitas dan bermutu sangat diperlukan dalam rangka usaha peningkatan produktivitas.
Hal tersebut disampaikan Wabup Momon Rochmana saat menghadiri kegiatan panen pemurnian bawang merah di gabungan kelompok tani mitra saluyu desa Ciloa Kecamatan Kramatmulya. Rabu (23/11).
Ikut menghadiri Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Ir. Hj. Triastami, Camat Kecamatan Kramatmulya Drs. Didi Sunardi, Perwakilan Badan Pengawasan Sertifikasi Benih Jawa Barat Wawan Suwandi, anggota kelompok tani mitra saluyu serta undangan lainnya.
Lebih lanjut Wabup Momon menuturkan, untuk memenuhi kebutuhan benih bawang merah dengan mutu terjamin dalam jumlah cukup dan berkesinambungan harus dilakukan perbanyakan melalui sistem sertifikasi.
“Kebutuhan akan bawang merah di Kabupaten Kuningan cukup tinggi namun produksi yang dihasilkan belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut sehingga harus dilakukan upaya-upaya peningkatan produktivitas bawang merah,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Wawan Suwandi, dengan adanya sistem sertifikasi yaitu dengan pemurnian secara genetik dan menjamin kualitas bawang merah terbebas dari penyakit diharapkan mampu menghasilkan mutu bawang merah yang berkualitas unggul serta meningkatkan produktivitasnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan, upaya pengembalian kemurnian varietas yang sesuai dengan karakter deskripsinya dapat dilakukan melalui kegiatan pemurnian yaitu dengan kegiatan seleksi negatif yaitu dengan membersihkan populasi varietas yang dimaksud dari campuran varietas lain.
Menurutnya, keberhasilan pemurnian varietas bawang merah tidak terlepas dari peran serta para penangkar dan petani bawang merah untuk itu perlu komitmen kerjasama yang berdasarkan kemitraan dengan prinsip yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara petani san semua pelaku yang bergerak pada usaha ini.
“Membangun kemitraan bukanlah sekedar membangun keterkaitan usaha, tetapi membangun keterkaitan usaha yang sehat, dorongan tanggungjawab dan panggilan moral,” pungkasnya. (BEBEN)
Post A Comment:
0 comments: