Insiden kesurupan massal yang menimpa puluhan siswa SMPN 2 Ciwaru Kabupaten Kuningan yang berlangsung selama sebulan lebih mendapat perhatiaan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda. Dengan berkunjung langsung ke lokasi sekaligus beratatap muka dengan para siswa yang keserupan berikut dengan orang tuanya, Senin (21/10).
Atas kejadian kesurupan massal Bupati Kuningan turut prihatin karena telah mengganggu kegiatan belajar mengajar. Namun kejadian ini menurutnya bukan tanpa alasan bisa juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang kurang teratata. Sehingga menyebabkan para siswa tidak betah. Lebih parah lagi kondisi sekolah yang kurang nyaman. “Tahun depan sekolah SMPN 2 Ciwaru diharapkan ada perubahan baik dari penataan maupun kondisi bangunan sekolah. Juga perlu sarana aktivitas pendukung lainnya,”katanya.
Disamping itu, Bupati Kuningan mengajak para siswa untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan shalat wajib dan mengisi pikiran dengan hal-hal positif dan meminta do’a kepada orang tua. Insya Allah dengan seperti ini pikiran kita akan tenang dan dijaga dari berbagai gangguan mahluk. Juga melakukan komunikasi dengan keluarga dan pihak sekolah jika memiliki permasalahan.
“Dilihat dari raut muka para siswa bahwa mereka tidak dalam keadaan kosong melainkan penuh keceriaan. Saya mengharapakan adik-adik semua memiliki semangat untuk bangkit agar kejadian serupa tidak terulang,” ungkapnya.
Dikatakan Bupati Kuningan yang didampingi Camat Ciwaru, Danramil setempat, Kapolsek setempat, dan Kepala Desa Ciwaru, bahwa kalian semua merupakan tulung punggung bagaimana Kuningan kedepan untuk itu harus rajin belar untuk meraih cita-cita. Apalagi dari kalian ada yang memiliki cita-cita untuk jadi bidan, polwan, guru dan apapun cita-cita yang penting dapat memberikan manfaat untuk keluarga, lingkungan dan masyarakat.
Lebih lanjut Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMPN 2 Ciwaru Oyo Waluya SPd, Alhamdullilah kejadian kesurupam sudah mulai berkurang bahkan nyaris tidak ada. Dengan kahadiran Bupati kesini diharapan kejadian kesurupan akan berakhir karena masalah ini cukup mengganggu proses KBM.
Kaitan dengan kondisi sekolah yang diaukuinya kurang tertata mengharpakan tahun depan mendapat anggaran berikut kelengkapan sarana lainnya mulai lapang voly hingga laboratorium.sehingga akan menghidupkan aktivitas para siswa.
Saat ditanya Bupati Kuningan masalah keberadaan guru, Oyo Waluya SPd, menjelaskan bahwa disini jumlah guru 22, yang PNS sebanyak 13 orang. Namun disini memiliki kendala terutama keberadaan guru matematika dan bahasa inggris dimana mereka bukan dari jurusannya. Nana Suhendra
Post A Comment:
0 comments: