PEKAN Olah Raga dan Seni Daerah Perbatasan (Porsenitas) ke VI tahun 2017 telah dimulai. Setelah dibuka oleh Wakil Bupati Kuningan Dede Sembada, Selasa (12/12/2017) malam. Sedianya acara aakan dibuka oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, namun karena sesuatu hal Bupati Acep tidak bisa hdir karena ada acara yang tidak bisa diwakilkan di Jakarta.
Porsenitas ke-VI tahun 2017 diikuti oleh Sembilan kabupaten/kota yakni Kabupaten. Kuningan, Cilacap, Banjar, Cirebon, Brebes, Majalengka, Ciamis, Pangandaran dan Kota Cirebon serta Kabupaten Tasikmalaya sebagai peninjau.
Meski begitu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama dalam sambutan yang dibacakan oleh Wakil Bupati Dede Sembada, menaruh harapan khususnya kepada para peserta even ini mampu meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang pembangunan di daerah perbatasan.
“Melalui ajang olahraga ini semoga mampu memperkokoh jalinan persahabatan dengan menjunjung tinggi sportivitas. Porsenitas Kunci Bersama salah satu sarana komunikasi dan informasi antar daerah perbatasan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”kata Bupati H. Acep Purnama.
Menurutnya, pengembangan kawasan perbatasan harus dilakukan optimal dengan mengembangkan seluruh potensi sumberdaya wilayah (sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia). Untuk mencapai kesejahteraan dan keamanan. kedepan, model pengembangan perbatasan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan potensi kawasan dapat berupa kawasan strategis, kawasan pusat pertumbuhan, kawasan agropolitan, kawasan minapolitan, kawasan transito dan kawasan wisata. Sementara,
Ketua Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD), Kunci Bersama H. Aang Hamid Suganda., menyatakan tak terasa Kunci Bersama sudah berusia 6 tahun. Kerjasama ini dilakukan dengan pembentukan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD). BKAD Kunci Bersama punya program kreatif dan inovatif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan pemerintah daerah dengan menjalin kerjasama antar daerah dimana setiap daerah harus menjamin keserasian hubungan antar daerah dengan daerah lainnya.
“Daerah dituntut untuk mampu membangun kerjasama antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar daerah dalam koridor keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata H. Aang Hamid Suganda.
Menurut Aang, wilayah perbatasan bukan suatu yang terkesan sebagai daerah tertinggal, tetapi wilayah perbatasan harus kita bangun bersama menjadi daerah yang maju. Karena sesungguhnya daerah perbatasan merupakan etalase wajah darl kedua provinsi yakni jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ia menyarankan agar semangat kebersamaan, terus dibangun guna mewujudkan kabupaten/kota yang tergabung dalam Kunci Bersama sebagai daerah yang maju dan sejahtera bagi seluruh masyarakat. (Suhendra/Pubdok)*
Post A Comment:
0 comments: