Ibarat spektrum cahaya,
Islam terpancar menjadi beragam dimensi. Semua dimensi itu pada hakikatnya
adalah satu yaitu Islam. Tidak semua muslim mampu menangkap seluruh dimensi
yang dipancarkan oleh islam. Setiap muslim hanya mampu menangkap dimensi
dimensi tertentu, sesuai dengan kemampuan daya tangkap dan visinya masing-masing.
Studi Islam bukanlah
tumbuh dan berkembang dari realitas historis yang hampa, ia hadir secara
kronoligis dalam konteks ruang dan waktu yang jelas, hal ini terjadi sebagai
respon sejarah atas sejumlah persoalan keagamaan yang dialami umat Islam.
Merujuk pada sejarah
Peradaban Islam untuk dapat menjelaskan motif-motif kesejarahan dalam
normativitas Islam yakni dengan mengadakan studi terhadap Islam maka dinamika
histories yang menjadi perwujudan dari ide – ide Islam mulai dari permulaan
diturunkannya Islam hingga masa akhir akhir ini baik diwilayah yang menjadi
tempat turunnya Islam maupun di wilayah-wilayah lain di berbagai belahan dunia
menjadi sangat penting untuk dikaji baik itu dalam lingkungan majlis Ta’lim
maupun lingkungan civitas akademika.
Hal tersebut
disampaikan Kepala Bagian Kesra Drs. Toto Toharudin dalam laporan pelaksanaan
kegiatan Studi Islam Dinamis dalam rangka menyambut nuzulul Qur’an Selasa 21
Juni 2016 bertempat di Pendopo Kabupaten Kuningan.
Sementara itu Bupati
Kuningan H. Acep Purnama, SH, MH dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Workshop
Studi Islam Dinamis merupakan sebuah substansi keilmuaan yang harus berdampak
bagi pendalaman pengetahuan yang terkait erat dengan pendidikan keagaamaan dan
haus diserap para kawula muda, remajaa dan pelajar.
Karena itu saya paatutu
menyampaikan terima kasih dan penghrgaan kepada jajaran panitia penyelenggara
karena dalam menyongsoong peringatan Nuzulul Qur’an 1437 H memperoleh masukan
baru berupa pelaksanaan woekshop ini.
“ saya yakin hasil yang
dicapai dari workshop ini akan dengan sendirinya mendorong pada hal-hal yang
terkait dengan penciptaan sumberdaya manusia yang berkualitas dan pondasi
utamanya terpulang kepada keberhasilan menuntut ilmu keagamaan dengan penuh
kesungguhan”. Papar Acep. *DoniS*
Post A Comment:
0 comments: