Menyikapi perkembangan
HIV/AIDS yang kian memprihatinkan dikalangan remaja, Pemerintah Kabupaten
Kuningan dengan sigap membentuk dan mencanangkan Satuan Tugas Gerakan Disiplin
Siswa Pintar untuk Indonesia (Satgas Gadis Pituin), langkah ini dilakukan
sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan penularan HIV/AIDS secara dini.
Sebanyak 82 orang peserta
yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dan Wakil Kepala
Madrasah Bidang Kesiswaan SMA/MA/SMK sederajat se-Kabupaten Kuningan dihadirkan
sebagai anggota Satgas Gadis Pituin untuk mengikuti Bintek Konselor di Kuningan
Islamic Center (KIC), Rabu (10/2/2016). Hadir Dandim 0615 Letkol. Inf. Arief
Hidayat, S.IP, Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Nana Sugiana, SE,
M.Si, dan Kaur Bin Ops Dedi Supriadi.
Ketua Penyelenggara Drs.
Toto Toharudin, M.Pd mengatakan, tujuan dari Bintek Konselor ini adalah upaya
untuk membangun siswa cerdas dan berkualitas. “Bintek ini sebagai sarana
sharing bersama terkait permasalahan dikalangan remaja yang cenderung
meningkat, hal ini dilakukan untuk mencari pola-pola solusi dari permasalahan
tersebut,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya,
langkah selanjutnya akan dilakukan penandatangan Mou dengan pihak Satpol PP
sebagai tindak lanjut dan solusi penyelesaian masalah. ”Bintek ini juga akan
menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olah raga, TNI, Polri, dan Satpol PP.”
Bupati Kuningan Hj.
Utje Ch Suganda, S.Sos, M.AP menyebutkan sejumlah kasus HIV/AIDS yang tercatat
sebanyak 274 kasus dari tahun 2004-2015. “Hal ini cukup memprihatinkan bahkan
ada kasus yang belum tercatat sampai saat ini, dengan kegiatan ini dan
pembentukan satgas Gadis Pituin diharapkan dapat mengantisipasi dan menekan sejak
awal perkembangan HIV/AIDS di Kabupaten Kuningan,” tandasnya.
Menurutnya,
langkah-langkah yang saat ini dilakukan sebagai bentuk upaya menjaga dan
menyelamatkan generasi penerus. “Berikan sosialisasi kepada siswa-siswi tentang
bahaya HIV/AIDS dan narkoba, awasi pergaulan bebas yang terjadi dikalangan
remaja untuk meminimalisir kecenderungan pergaulan bebas yang menjurus ke
hal-hal yang bersifat negatif dan merugikan semua pihak.” ***beben.
Post A Comment:
0 comments: