Sebanyak 500 petugas pendataan Pemuktahiran Basis Data
Terpadu (PDBT) tahun 2015 mendapat pelatihan
yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik Kuningan, pada Senin (10/6) di Hotel Prima
Kuningan. Acara yang dibuka oleh Bupati
Kuningan Hj. Utje Ch Suganda juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Cilumus,
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan Ono Margiono, S.Si, MM, Kepala
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Kabid Distribusi Dodi Gunawan Yusuf. S.Si.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuningan Ono
Mardiono mengatakan bahwa 500 petugas
tersebut mendapat pelatihan antara lain meliputi pembekalan materi tentang
kejujuran dalam mendata rumah tangga miskin dan untuk selanjutnya
menandatangani fakta integritas, para peserta tersebut direkrut dari
masing-masing perwakilan desa dan kecamatan se-Kabupaten kUningan dan akan mulai bertugas mulai bulan Juni
2015.
“para petugas pendata disebar ke desa-desa untuk mengecek
kembali tentang rumah tangga miskin (RTM) dengan harapan dapat mengurangi
tingkat keselahan pendataan” kesalahan akurasi pendataan tersebut meliputi data penduduk dalam program
perlindungan sosial yang tidak benar untuk menerima bantuan sosial” kata Kepaka
BPS Kabupaten Kuningan
Sementara itu Bupati Kuningan Hj. Utje Ch Suganda dalam
sambutannya mengutarakan pentingya para
pihak untuk dapat mendukung pelaksanaan PBDT 2015, sebagai upaya untuk
penjaringan data penerima program perlindungan sosial “ persoalan data ini
penting untuk dikawal semua pihak dan
tidak hanya menjadi tangging jawab Pemerintah Daerah. Saya meminta kepada semua
pihak untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan PBDT ini dilapangan” kata Bupati Kuningan.
Diungkapkan Bupati Kuningan ada
lima hal penting yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan pelaksanaan PBDT diantaranya
pertama pengenai aturan atau regulasi pelatihan pemuktahiran data, kedua
siapa teman bicara dalam proses yang dilaksanakan. Teman bicara yang dimaksud
adalah proses koordinasi dan komunikasi yang harus dilaksanakan oleh semua
pihak dan jajaran. Ketiga proses pelaksanaannya, partisipasi semua pihak untuk
dapat terlibat aktif, keempat apa pentingnya data ini, karena data merupakan
salah satu kata kunci pembangunan
sehingga pentingnya proses yang baik dan pemanfaatan data dapat tepat sasaran,
kelima tantangan dalam implementasi data sehingga model pembelanjaran di lapangan
dapat terdokumentasi dan dijadikan acuan bagi semua pihak .
“dengan diadakannya pelatihan
ini,saya mengharapkan data yang didapat merupakan data yang akurat dan benar,
sehingga tidak ada data tumang tindih dalam mengentaskan kemiskinan, saya juga
menghimbau kepada para camat dan para kades
untuk bisa membantu petugas pendata sehingga dapat bekerja dengan baik dilapangan dan
harus bisa menciptakan suasana yang kondusif dan kepada para petugas agar
mengikuti pelatihan ini dengan sebaik mungkin, sehingga bisa melaksanakan tugas
dilapangan dengan jujur dan terbuka
dalam melaksanakan tugasnya nanti dan menjadi agen-agen perubahan” kata
Bupati Kuningan.====YHS-====
Post A Comment:
0 comments: