Pemerintah
Kabupaten Kuningan melalui Bagian Pembangunan Setda gelar workshop pendanaan
sanitasi program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), Selasa (30/12/2014)
di ruang rapat Linggajati Setda Kabupaten Kuningan.
Hadir
Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Kamil Ganda Permadi, MM, Satuan
Kerja PPLP Provinsi Jawa Barat Devi Ira Rahmawati, Pokja MPL Pipi Asmara, dan Ketua
CSR Bank Jabar Banten Lili Ruswali.
Ketua
Penyelenggara Iwan Kurniawan, S.Sos, M.Si, mengatakan tujuan dari kegiatan ini
untuk menarik dukungan publik terutama di luar pemerintah baik lembaga donor,
LSM, dan CSR terhadap program dan kegiatan sanitasi serta investasi di bidang
sanitasi, promosi program dan kegiatan, menarik peluang pendanaan yang bisa
diakses dari pusat (APBN) Provinsi (APBD Prov) serta lembaga donor dan CSR
serta mengkampanyekan komitmen pemerintah daerah terhadap pendanaan sanitasi sesuai
komitmen asosiasi Kabupaten/Kota peduli sanitasi (AKOPSI) yaitu sebesar 2
persen dari belanja langsung APBD.
Sementara
itu Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Drs. H. Kamil Ganda Permadi,
MM, mengatakan pelestarian lingkungan hidup sangat terkait dengan akses
penduduk terhadap layanan sanitasi yang layak. “Dalam RPJMN tahun 2010-2014
dijabarkan dalam RKP tahun 2013 mencantumkan pengelolaan sanitasi permukiman di
daerah merupakan prioritas nasional yang ditindak lanjuti dengan permendagri
nomor 32 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana
kerja pembangunan daerah tahun 2013, “ ujarnya.
Menurutnya,
program percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) merupakan penjabaran
kebijakan pembangunan dan infrastruktur kedalam langkah-langkah tindakan nyata
secara terpadu baik dari sisi waktu maupun jenis program serta disusun dengan
mempertimbangkan dan mengadopsi semua kebijakan perencanaan pembangunan dan
penataan ruang dibidang sanitasi.
Beliau
menyebutkan, tujuan khusus yang ingin dicapai sebagaimana ditetapkan dalam
RPJMN 2010-2014 diantaranya stop buang air besar sembarangan (BABS) melalui
penyediaan akses ke sistem saluran limbah terpusat sebesar 10 persen dan sistem
pengolahan setempat sebesar 90 persen dari populasi Indonesia. Kemudian pengurangan
sampah pada sumbernya melalui program 3 R dan peningkatan pengelolaan
persampahan yang ramah lingkungan serta pengurangan genangan air di 100 kawasan
strategis perkotaan yang rawan banjir dengan cakupan seluas 22.500 HA.
Ia
berharap, workshop pendanaan sanitasi ini mampu menggambarkan dan mengekspos
beberapa kegiatan dalam memorandum program sanitasi (MPS) yang dibiayai dari
berbagai sektor dan level instansi pemerintah seperti pembiayaan APBD, APBD
Provinsi, APBN serta non pemerintah seperti CSR dan lembaga donor. ***ben
Post A Comment:
0 comments: