Navigation

BUPATI KUNINGAN KUKUHKAN PAKU MAS DAN BUKA PELATIHAN MANAJEMEN MASJID



Dalam upaya mewujudkan masjid yang bersih, indah, nyaman, dan sehat lingkungannya merupakan keinginan semua umat muslim. Dalam mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar pelatihan manajemen masjid kepada 256 orang yang merupakan utusan dari 32 kecamatan. Selain acara itu, digelar pula pengukuhan pengurus Penyuluh Agama Kuningan MAS (paku MAS). Rabu (8/7/2015). Di Kuningan Islamic Center (KIC).
Ketua Panitia Toto Toharudin mengatakan, untuk mengikuti kegiatan ini mereka harus mengikuti 10 jam pelajaran. Sementara materi kegiatan pelatihan manajemen masjid terdiri dari membangun sinergitas ulama-umaro dalam konteks revolusi mental. Kemudian, masjid sebagai pusat kebudayaan islam dan mewujudkan profil masjid bermartabat. Pemateri sendiri mulai sekda, kemenag, ketua DPRD hingga para ketua Ormas islam.
Menurutnya, sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatnya peranan DKM sebagai lembaga keagamaan yang akrab, dinamis, dan inovatif dalam gerakan penyiaran agama. Kemudian, tergalinya potensi jamaah/masyarakat dalam memberdayakan fungsi masjid sebagai pusat ibadah, dakwah, dan pengembangan budaya islami. Kemudian, terbangunnya jalinan komunikasi dan informasi pembangunan daerah, dalam perspektif keagamaan dan terciptannya kualitas kesalehan sosial dalam pendekatan konsep dakwah yang efektif.
Sementara itu, Bupati Kuningan, Hj. Utje Ch Suganda, S.Sos, M.AP usai melantik paku MAS menjelaskan, secara umum  eksistensi oraganisasi DKM telah berjalan dinamis dalam melayani kebutuhan jamaah di desa dan kelurahannya masing – masing. Dengan sendirinya peran diklat kemasjidan ini, sebagai langkah dan upaya memperkukuh suasana yang selama ini telah berjalan di linkungan masjid yang fungsinya teramat strategis.
“Masjid merupakan sentral berjamaah kaum muslimin dan muslimat disaat menghambakan dirinya kehadirat Allah melalui amalan shalat lima waktu, maupun shalat jumat, hingga shalat hari raya yang merupakan keawajiban melekat bagi setiap orang islam,” ujarnya.
Selain itu, masjid merupakan sarana pengembangan pendidikan, pengajaran, dan dakwah agama, melalui hari-hari besar islam, Khutbah jumat, serta pengajian rutin maupun dalam bentuk tabligh akbar. Kemudian, sebagai media efektif untuk membangun forum silaturahmi, tokoh agama, tokoh masyarakat serta elemen dibawahnya dalam mewujudkan gerakan pembangunan, baik yng sifatnya respons terhadap program pemerintah, terlebih lagi bagi kegiatan yang murni atas prakarsa masyarakat itu sendiri.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan demekian pentingnya kegiatan pelatihan manajemen masjid. Bahkan jika dilihat prospek kedepan, pergulatan dakwah dan penyiaran agama, akan berhadapan dengan persaingan ketat, karena munculnya arus informasi lain yang materinya dengan nilai luhur ajaran agama. “Sangat diharapkan melalui Forum Koordinasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), BKPRMI, dan Ormas keagamaan lainnya, kiranya, dapat digali potensi umat yang sebenarnya. Anjuran amar ma’ruf nahi munkar berjalan dinamis juga harmonis. Ajakan memelihara akidah disampaikan dengan sentuhan sejuk dan nyaman, demikian pula aplikasi syariah seruannya tetap berpegang pada kalimat luhur, mulia, lembut, dan mudah dicerna,” jelasnya.

Hadirnya para penyuluh agama diharapkan dapat menjadi corong informasi pembangunan  kepada masyarakat. Pihaknya sangat menyambut baik hadirnya penyuluh agama yang menghimpun diri dalam wadah paku MAS. “Saya berharap hadirnya Paku MAS dapat memberdayakan kader-kader ulama masa depan dan  semoga hasil tersebut dapat tercapai dalam diklat yang singkat ini.” ***beben
Share

HUMAS SETDA KAB. KUNINGAN

Humas setda kabupaten kuningan Jl. siliwangi no 88. Kuningan

Post A Comment:

0 comments: