Banyak warga kuningan yang merantau ke kota besar di
Indonesia untuk mecari nafkah bagi keluarganya. Mereka sedikitnya ada 5.000
pedagang/pengusaha yang merantau ke Yogyakarta Jawa Tengah dengan berjualan
bubur kacang hijau, rokok, mie dan kreditan.
Dari 5.000 anggota mereka bernaung di Paguyuban Pengusaha
Warga Kuningan ( PPWK ) Yogyakarta. Paguyuban ini memiliki 1.500 outlet
pedagang bubur kacang hijau yangh omzetnya setiap tahun mencapai Rp. 54 Milyar.
“ dari jumlah lima ribu itu ada anggota aktif dan fasif, laba bersih setiap
pedagang setiap hari rata-rata 100.000, jika dijumlahkan tiap bulan sebanyak
450 juta rupiah, dikalikan 12 bulan sudah 54milyar, kata Ketua PPWK Yogyakarta
Andi Waruga, dalam acara halal bihalal antara anggota PPWK dengan Bupati
Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda, Wakil Bupati H. Acep Purnama, Perwakilan Keraton
Yogyakarta Demang Wangsa Puidin, Kamis 7/8/2014 bertempat di Rumah makan Lembah
Ciremai Kuningan.
Andi mengatakan, uang sebesar itu dibawa perantau dari
Yogyakarta ke Kuningan untuk membangun rumah, beli tanah, untuk pendidikan anak
dan membeli kendaraan. Sepintas kami hanya para pedagang dipinggir jalan, namun
kami bangga kini diakui pemerintah daerah termasuk di keraton Yogyakarta karena
keguyuban, semoga kedepan PPWK memberikan sumbangsihuntuk pembangunan Kuningan.
Bupati Kuningan Hj. Utje Ch. Suganda mengapresiasi keberadaan
PPWK Yogyakarta yang kebanykan berasal dari Ciawigebang, Winduhaji,
Sindangsari, dan Kadugede itu sebagai bentuk kemandirian warga kuningan dalam
meningkatkan taraf hidup keluarganya.
“ Saya sebagai Bupati Kuningan merasa bangga paguyuban warga
Kuningan diterima di Yogyakarta, saya sudah menitipkannya ke kanjeng Sultan. Jaga
citra kuningan diperantauan “. Ujar Bupati Utje. * DoniS *
Post A Comment:
0 comments: