Wakil
Bupati Kuningan Drs. Momon Rochmana, MM, mengatakan, Pencak silat bima suci
merupakan salah satu warisan budaya yang harus senatiasa dipertahankan karena
memiliki nilai-nilai budaya yang positif terutama bagi generasi penerus.
“Warisan budaya pencak silat ini jangan sampai diadopsi/direbut oleh orang luar
negeri sehingga nantinya dikemudian hari para generi penerus harus
mempelajarinya keluar negeri,” tandasnya
Banyak
budaya-budaya warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai poisitif telah
ditinggalkan oleh generasi muda sehingga bangsa ini telah kehilangan
jatidirinya sendiri, hal ini akan berdampak negatife bagi kelangsungan penerus
bangsa.
Hal
tersebut diutarakan Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, MM, saat
menghadiri HUT Pencak Silat Bima Suci SMUN 3 Kuningan, Minggu (24/3) bertempat
di Lingkungan Gor Ewangga.
Hadir
dalam kesempatan tersebut Pembina Bima Suci Drs. Anwar Budiman, Pelatih Pencak
Silat Bima Suci Yan Irwandi, Alumnus/Alumni Bima Suci, serta pengurus
perkumpulan Pencak Silat Bima Suci Kabupaten Kuningan.
Lebih
lanjut, Beliau mengatakan, penyakit negara berkembang adalah meniru budaya
asing atau gaul padahal yang benar adalah mengedepankan atau menjalankan
kebudayaan warisan nenek moyang yang memiliki nilai-nilai luhur serta positif.
“Orang
yang memiliki keterampilan tersendiri seperti pencak silat akan memiliki
kepercayaan diri yang tinggi serta akan mudah bersosialisai dengan banyak orang
serta lingkungan dimana berada, belajar pencak silat sudah merupakan pilihan
yang tepat,” ujarnya.
Beliau
menambahkan, pencak silat merupakan olahraga bergengsi di event-event kejuaraan
olahraga baik, lokal, nasional maupun internasional dan untuk meraih sukses
dibutuhkan ketulusan, kegigihan, dan kerja keras adalah kuncinya. (beben)
Post A Comment:
0 comments: