Pangan merupakan soal mati hidupnya suatu bangsa, apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka malapetaka. Karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal dan revolusioner. Tiga alasan mengapa pemerintah dan semua komponen bangsa yang melandasi pentingnya ketahanan pangan: akses atas pangan yang cukup dan bergizi bagi setiap penduduk merupakan salah satu pemenuhan hak azasi manusia, Konsumsi pangan dan gizi yang cukup merupakan basis bagi pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkwalitas, serta Ketahanan Pangan merupakan basis bagi ketahanan ekonomi, bahkan ketahanan nasional suatu Negara berdaulat. Oleh karena itu semua komponen baik Pemerintah dan Masyarakat perlu mensukseskan ketahanan pangan.
Tak terkecuali bagi Kabupaten Kuningan, Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Kuningan, Kamis 14 September 2011 menyelenggarakan Rapat sosialisasi dan sinkronisasi Ketahanan Pangan yang bertempat di Student Centre UNIKU. Menurut Ir. Eli Rosmayani Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Program dan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Kuningan, acara tersebut diikuti oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Kepala Sub Dolog Divre Wilayah III Cirebon, Ketua DPRD, Kepala SKPD Se-Kabupaten Kuningan, Unsur dari Perguruan Tinggi ( UNIKU ) Para Camat, Ketua HKTI, Ketua KTNA, dan Kepala UPTD PT Pertanian, peternakan dan perikanan.
Untuk mengimplementasikan dan menyamakan persepsi kepada seluruh steakholder tentang pembangunan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuningan, maka kami perlu membahasnya dalam Sosialisasi dan Sinkronisasi ini. Jelas eli.
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam sambutannya mengatakan untuk mendukung program peningkatan ketahanan pangan, Kabupaten Kuningan memiliki potensi : lahan sawah seluas 29.078 ha dengan indek pertanaman padi rata-rata yaitu 200 %, tanah pangonan (gembalaan) seluas 1.619 ha, tegalan dan ladang huma seluas 27.141 ha, kolam empang seluas 545 ha dengan curah hujan 2.137 mm /tahun.
“Dalam memenuhi kebutuhan pangan daerah, Kabupaten Kuningan telah mampu memenuhinya dari produksi daerah kecuali kebutuhan ikan masih didatangkan dari luar daerah,” tambah H Aang Hamid dalam sambutannya.
Berdasarkan kebutuhan norma gizi, produksi beras Kuningan masih menunjukkan angka surplus sebanyak 79.432 ton, daging 11.298 ton, telur 3.663 ton, susu 5.674 ton, kecuali ikan asin masih deficit sebesar 6.509 ton. Jelas Aang (D)
Post A Comment:
0 comments: