PKK Kuningan Monitoring Puskesmas dan Dialog Sumpah Pemuda
Dalam rangka pencanangan Kesatuan Gerak PKK dan KB- Kes Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda melakukan monitoring pemasangn Implant dan IUD di salah satu Puskesmas Kelurahan Cijoho Kab. Kuningan, dan menyaksikan kegiatan donor darah yang dilakukan di Kecamatan Pancalang, serta mengadakan dialog interaktif kaitan dengan Sumpah Pemuda di Radio Tazkia, Rabu (28/10).
Dalam kesepatan itu, Hj. Utje Ch Suganda tak segan-segan berdialog langsung dengan para pegawai Puskesmas tersebut, dan melihat langsung pelaksnaan penggunaan alat kontrasepsi yakni IUD sebanyak 3 orang dan Implant 17 orang. Selain itu, dia menimbang langsung pasien balita dan memberikan himbauan kepada setiap orang tua agar melakukan pemeriksaan anak secara rutin baik melalui Posyandu maupun Puskesmas setempat. Kemudian dilanjutkan untuk menyaksikan pelaksanaan donor darah yang diselenggarakan oleh Kecamatan Pancalang. Kegiatan ini mampu menghadirkan para pendonor sebanyak 55 orang terdiri dari beberapa desa yang ada, anggota Polsek dan Koramil Kecamatan tersebut.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan Hj. Utje Ch Suganda sekaligus Ketua PMI Kuningan merasa bangga akan warganya yang memiliki kepedulian sosial yang telah mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan. Hal itu merupakan bentuk kepedulian untuk terus dikembangkan selain bermanfaat untuk orang lain, kegiatan donor ini juga memberikan manfaat untuk si pendonor.
"Untuk itu, selama kita masih muda jangan biarkan kesempatan untuk mendonor diabaikan. Karena jika sudah menginjak usia 60 tahun tidak menutup kemungkinan tidak terima karena faktor usia itu," ungkapnya.
Keberadaan PKK memiliki kepedulian juga akan keberadaan warganya terutama para Pemuda. Dalam kesempatan Peringatan Sumpah Pemuda Hj. Utje Ch Suganda melakukan dialog interaktif di salah satu Radio Swasta Tazkia FM.
Dia mengatakan, Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Menurutnya, sumpah pemuda belum sepenuhnya tertanam dalam jiwa pemuda di jaman sekarang, karena pemuda di zaman sekarang telah terkontaminasi dengan budaya luar sehingga aspek-aspek kebudayaan bangsa kita telah terkikis, hasilnya banyak anak muda zaman sekarang yang meng agung-agung kan bahasa luar bangsa kita sendiri.
"Salah satu penyebab kenakalan remaja adalah budaya luar yang tidak sempurna diserap oleh anak muda kita, sehingga menghasilkan satu budaya yang kegiatan dan tingkah laku yang cenderung negative karena penyerapan budaya luar tidak sempurna", katanya.
Untuk merealisasikan sumpah pemuda itu, dia mengatakan, di Kuningan banyak sekali cara untuk membuat para pemuda kita kembali mengingat sumpah pemuda, salah satunya adalah pelestarian budaya asli Kuningan, seperti rudat, gembyung, dan lainnya Selain itu ada juga program penyaluran bakat anak muda lewat musik ataupun olahraga dengan tujuan ikut berpartisipasi dalam rangka mengharumkan nama bangsa.
Dalam pesannya dia mengatakan, jadilah anak muda yang bisa dibanggakan oleh keluarga, bangsa, agama dan Negara.
Post A Comment:
0 comments: