Pembangunan bendungan Kuningan
yang telah lama direncanakan akhirnya
dimulai dengan dilaksanakannya Ground
Breaking dan penandatangananan
prasasti oleh Direktur Jendral Sumber
Daya Air Kementrian PU R.I Mohamad
Hasan
Dipl, HE dan Bupati Kuningan H. Aang Hamid
Suganda yang dilaksanakan di desa Randusari Kecamatan Cibeureum pada hari Senin (2/12). Waduk Kuningan yang
berada tepat diperbatasan Jawa Barat dan Jawa tengah tersebut diharapakan
nantinya waduk ini akan memenuhi kebutuhan air untuk area pertanian
sebagian wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan juga Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah. Lokasi pembangunan Bendungan Kuningan terletak di dusun Cileuweung desa Randusari Kecamatan Cibeureum yaitu desa Cikaro, yang merupakan anak sungai
Cijangkelok dimana sungai Cisanggarung sebagai sungai utamanya. Daerah genangan
meliputi lima desa di sua kecamatan yaitu Desa
Kawung Sari, Desa randusari dan desa Sukarapih berada di kecamatan
Cibeureum , sedangkan desa Tanjungkerta dan desa Simpaijaya berada di Kecamatan Karangkacana.
Kepala
Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Ir. Tri Sasongko Widianto,
Dipl, HE menjelaskan bahwa Bendungan Kuningan sudah direncanakan sejak tahun
1984 dan telah melalui berbagai penelitian dan studi kelayakan, nantinya diharapkan Bendungan Kuningan tersebut dapat mengatasi masalah-masalah yang sering
terjadi misalnya banjir pada musim hujan, kekeringan pada musim kemarau,
mengatasi kebutuhan air yang semakin meningkat, irigasi,dan untuk kebutuhan listrik “ direncanakan
nantinya Waduk Kuningan ini akan mampu menampung 23 Juta meter kubik dengan pemakian lahan seluas 284,45 ha
diperkirakan akan selesai pembuatannya dalam waktu 4 tahun”
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengaku
sangat bersyukur karena diakhir masa jabatannya bisa memulai pembangunan
Bendungan Kuningan “ pembangunan bendungan Kuningan ini merupakan salah satu
program pembangunan nasional dalam bidang sumber daya air , yang telah
direncanakan oleh balai besar wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung dalam
rencana induk pembangunan sumber daya
air wilayah Cimanuk-Cisanggarung dimana
pembangunan bendungan ini sejalan dengan
visi kabupaten Kuningan tahun
2009-2013 yaitu” Kuningan lebih sejahtera berbasis pertanian dan pariwisata yang maju dalam lingkungan
lestari dana agamis tahun 2013”
Lebih lanjut Bupati menyampaikan
bahwa Kabupaten Kuningan merupakan kabupaten yang sangat berkomitmen
sebagai kabupaten Konservasi “ kabupaten Kuningan dalam pelaksanaan
pembangunannya berlandaskan perlindungan sistem penyanggah kehidupan dan
pengawetan keragaman hayati, kabupaten kuningan yang memiliki ratusan sumber
mata air, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kabupaten Kuningan
akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan air minum dan air irigasi di Kabupaten
Cirebon dan sekitarnya, pembangunan Bendungan Kuningan ini merupakan salah satu
tindak lanjut dari kerjasama antar
daerah perbatasan yang tergabung dalam Kuningan Summit”.
Direktur Jendral Sumber Daya Air
Kementrian PU RI DR. Mohamad
Hasan Dipl, HE memuji langkah kabupaten Kuningan yang sangat konsen terhadap
pelestarian lingkungan dan memfokuskan diri
sebagai kabupaten Konservasi “ saya sangat memuji kiprah kabupaten
Kuningan dalam mengelola lingkungan hidup dimana 40 % dari wilayah kabupaten
Kuningan merupakan wilayah hijau dan memiliki banyak embung hal tersebut sangat
dibutuhkan oleh kita pada saat ini dimana Indonesia membutuhkan banyak embung
dan waduk”
DR. Mohamad Hasan Dipl, HE juga
menjelaskan bahwa pada saat tahun 2013
akan dibangun 10 waduk baru dan rencananya pada tahun 2014 akan ada 26 waduk baru di Indonesia dan akan mampu
menampung 2 miliar meter kubik air untuk emmenuhi segala macam kebutuhan.
Menyinggung masalah relokasi
sekitar 500 KK yang akan terkena dampak pembangunan bendungan Kuningan Direktur
Jendral Sumber Daya Air Kementrian PU RI
menitipkan agar ditangani dengan baik dan hati-hati sehingga nantinya
tidak menimbulkan masalah sosial “ pembangunan Bendungan Kuningan ini harus
mampu mensejahterakan rakyat sehingga
pembangunannya harus memperhatikan
lingkungan sosialnya “ –Yohanes_
Post A Comment:
0 comments: